Archive for Juni 2013

Inilah Sekolahku "SMAN 2 Kota Serang"


.



Nah ini dia SMAN 2 Kota Serang dari depan




Kalo ini SMAN 2 Kota Serang dari dalem, tempat upacara (ada tiang benderanya kan) juga tempat olahraga 






Kantin Sehat SMAN 2 Kota Serang, kalau waktunya istirahat rame bangettt!!! 
Mau jajan aja harus ngantri, penuh perjuangan wkwk lebay XD



Oh iya, di kantin Sehat SMAN 2 Kota Serang ada tempat cuci tangannya.
Cuci tangan sebelum makan ;D




Mading SMAN 2 Kota Serang, warna hijau (Go green) hihi. Nama madingnya ManjurSmanda singkatan dari Mading dan Jurnalistik





Mesjid SMAN 2 Kota Serang
Saat istirahat kedua, jam 12.00 kita dipanggil untuk melaksanakan salat Dzuhur berjamaah :)





Di SMAN 2 Kota Serang setiap Hari Rabu dan Jumat, dari pagi sampai jam 08.00  atau sampai dengan selesai kita melaksanakan Pembiasaan Asmaul Husna.
Yaitu pembacaan Asmaul Husna oleh semua murid dan guru, yang dilanjutkan ceramah oleh para murid dan guru-guru.




Oh iya, di SMAN 2 Kota Serang, biasanya di akhir bulan suka diadakan kegiatan Go Green.
Sebelum acara bersih-bersih sekolah, kita Pembiasaan Asmaul Husna dulu, trus senam kayak foto diatas, baru bersih-bersih kayak foto dibawah ini :D




Ini lagi bersih-bersih taman kelas XI IPA 7


Sebenernya masih banyak lagi hal yang mau dishare dari sekolahku ini. Kelas-kelasnya yang berbagai macam warna cat (karena sekolahku membebaskan kami mencat ruang kelas kami senyaman mungkin). 
Yang pasti aku seneng menjadi bagian dari SMAN 2 Kota Serang :D

Contoh Sambutan Perpisahan Kelas XII


.

Assalamu’alaikum wr.wb.

            Yang terhormat Bapak dan Ibu guru serta staf TU SMAN 2 Kota Serang. Dan siswa-siswi SMAN 2 Kota Serang yang saya cintai. Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kita dapat berkumpul dalam acara perpisahan siswa-siswi SMAN 2 Kota Serang angkatan 2012-2013.
            Pertama, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh siswa-siswi kelas XII dalam menghadapi UN, sehingga siswa-siswi SMAN 2 Kota Serang lulus 100% dengan nilai yang baik. Semoga kalian dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang kalian inginkan dan tetap dapat menjaga nama baik SMAN 2 Kota Serang.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu guru yang telah mengajarkan dengan sepenuh hati dan terbaik kepada siswa-siswi SMAN 2 Kota Serang.
Dan untuk siswa-siswi kelas X dan XI, saya berharap kalian dapat mengikuti jejak-jejak kakak kelas kalian dengan prestasi yang lebih baik lagi.
Saya rasa, cukup sekian sambutan dari saya. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Anda semua. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.


Wassalamu’alaikum wr.wb.

Expressing Annoyed, Angry, Embarassment


.

Conversation

-At home
Mother       : Mila buy a meat at the market.
Mila            : Yes ma’am, how many pounds?
Mother       : Only 1 kg, this note for you, because you rather forget anyway.
Mila            : Hehehe, ok I go now.

-On the street
Annisa        : Hey, where are you going Mila?
Mila            : I want to go to market Nis.
Annisa        : Oh, do you want to buy to the market?
Mila            : I want to buy 1 kg of wheat.
Annisa        : Could I go with you?
Mila            : Of course Nis.

-At the market
Mila            : Nis, do you remember what I must buy? I forget what or meat?
Annisa        : You said that you want to buy a wheat.
Mila            : Oh yes, I forgot.
Annisa        : It’s ok.
Mila            : Sist, I want to buy a wheat.
Seller          : How many pounds do you want to buy?
Mila            : 1 kg sist.
Seller          : Wait a minute. I take wheat first.
Mila            : Yes, sist.
(one minute later)
Seller          : This is a wheat.
Mila            : How much is it?
Seller          : Rp 10.000,00.
Mila            : Ok, and this is the money.
Seller          : Thank you.
Seller          : You’re welcome.

-On the street
Annisa        : Mil, I want to go to home now, bye.
Mila            : Thanks, Nis. You have already gone to the market with me.
Annisa        : No problem.

-At home
Mila            : Ma’am, this is a wheat.
Mother       : Oh no! Wheat?!!! I asked you to buy a meat instead of wheat!!!
Mila            : No, you tell me to buy a wheat.
Mother       : I tell you to buy a meat instead of wheat! You make me mad!!!
Mila            : But you told me t buy a wheat instead of meat.
Mother       : You try to look at the note!
Mila            : The note? (look at the note) Oh my god! I’m very embrassing. I’m sorry ma’am.
Mother       : Yes, it’s okay, no problem.

Blue : Expressing annoyed
Red : Expressing angry

Green : Expressing embarrasment

Example Spoof Text


.

The Midterm Quiz

            A English professor handed out the midterm quiz. The task was to identify several passages extracted from material we had studied and name the respective authors. However, it was unclear where the answer were to be written. One student raised his hand and asked for clarification on this point. So the professor asked the entire class, “Where would you like the answer to be written?”
            The reply from one student was immediate, “How about on the board?”

The Generic Structure
-Orientation    : A English professor handed out the midterm quiz.
-Event 1           : The task was to identify name the respective authors but it was unclear where the answer were to be written.
-Event 2           : One student asked for clarification on this point and the professor asked “Where would you like the answer to be written?”
-Twist              : The reply from one student was immediate How about on the board?”

Questions
1.      Who were the participant in the story?
A English professor and a student.
2.      Where do you think the story happened?
In the class-room.
3.      When did the story appen?
When A English professor handed out the midterm quiz.
4.      What tenses is mostly used in the story? Why?
Past tenses, because tell a story in the past.
5.      How many events are there in the story?
2 events.
6.      Which part of the story is funny?

When one student was immediate reply “How about on the bord?”

Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 2 Kota Serang 2013/2014


.

I.                    Waktu Pelaksanaan
1.      Pendaftaran                                        : 17 s/d 22 Juni 2013
2.      Waktu Pendaftaran                             : Pkl 08.00 s/d 12.00 WIB
3.      Pelaksanaan Test Akademik               : 27 Juni 2013
4.      Pengumuman yang diterima              : 29 Juni 2013
5.      Daftar Ulang                                       : 1 s/d 3 Juli 2013
6.      Masa Bimbingan Studi (MABIS)         : 4 s/d 6 Juli 2013

II.                 Persyaratan
1.      Telah tamat dan lulus SMP, MTs, Paket B, atau sederajat, memiliki ijazah dan SKHUN.
2.      Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
3.      Bagi pendaftar yang berasal dari luar kota Serang harus membawa Surat Pegantar/Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Serang.
4.      Pendaftaran dilakukan secara individu (tidka enerima pendaftaran secara kolektif).
5.      Membawa Pas Photo Berwarna Ukuran 2 x 3 = 2 lembar.
6.      Mengikuti Test Tertulis dengan jadwal yang telah ditentukan.

III.              Seleksi
1.      Calon Peserta Didik Kelas X (Sepuluh) hanya memilih satu pilihan SMA Negeri yang dituju.
2.      Seleksi dilaksanakan berdasarkan gabungan Nilai Ujian Nasional (UN) dan Test Akademik.
3.      Test Akademik yang dilaksanakan oleh sekolah terdiri dari 4 pelajaran :
-          Bahasa Indonesia
-          Bahasa Inggris
-          Ilmu Pengetahuan Alam
-          Matematika
4.      Bagi Calon Peserta Didik Kelas X (sepuluh) yang memiliki piagam penghargaan prestasi perorangan, Juara I Tingkat Kabupaten/Kota, Juara I, II Tingat Provinsi dan Juara I, II, III Tingkat Nasional harus melampirkan foto copy sertifikat yang telah dilegalisir.

Persyaratan Yang Perlu Dilengkapi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2013/2014

1.      Surat Tanda Lulus (STL) dan SKHUN.
2.      Pas foto berwarna ukuran 2 x 3 = 2 lembar.
3.      Bagi Calon Peserta Didik Kelas X (sepuluh) yang memiliki piagam penghargaan prestasi perorangan, Juara I Tingkat Kabupaten/Kota, Juara I, II Tingat Provinsi dan Juara I, II, III Tingkat Nasional harus melampirkan foto copy sertifikat yang telah dilegalisir.
4.      Bagi pendaftar yang berasal dari luar kota Serang harus membawa Surat Pegantar/Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Serang.
5.      Kelengkapan persyaratan dimasukkan ke map yang telah disediakan oleh panitia.

Info selengkapnya langsung dateng aja ya ke SMAN 2 Kota Serangnya. Pengumumannya ada di pendopo Smanda, ada 3 lembar :)
Orang tua sama anak SMP juga udah banyak yang dateng ke Smanda loh hehe..
Goodluck adik-adikku ^_^

Simple Plan - Everytime


.



It was three AM when you woke me up
And we jumped in the car and drove as far as we could go
Just to get away
We talked about our lives
Until the sun came up
And now I'm thinking about
How I wish I could go back
Just for one more day
One more day with you

Everytime I see your face
Everytime you look my way
It's like it all falls into place
Everything feels right
Ever since you walked away
You left my life in disarray
All I want is one more day
It's all I need: one more day with you

When the car broke down
We just kept walkin along
Til we hit this town
There was nothing there at all
But that was all okay
We spent all our money on stupid things
But if I looked back now, I'd probably give it all away
Just for one more day
One more day with you

Everytime I see your face
Everytime you look my way
It's like it all falls into place
Everything feels right
But ever since you walked away
You left my life in disarray
All I want is one more day
It's all I need: one more day with you

Now I'm sittin here, like we used to do
I think about my life and how now there's nothing I won't do
Just for one more day
One more day with you

Everytime I see your face
Everytime you look my way
It's like it all falls into place
Everything feels right (Everything feels right)
Everytime I hear your name
Everytime I feel the same
It's like it all falls into place
Everything feels right

You walked away
Just one more day
It's all I need, just one more day with you

Simple Plan - Crazy


.



Tell me what's wrong with society
When everywhere I look, I see
Young girls dying to be on TV
They won't stop till they've reached their dreams

Diet pills, surgery
Photoshopped pictures in magazines
Telling them how they should be
It doesn't make sense to me

Is everybody going crazy?
Is anybody gonna save me?
Can anybody tell me what's going on?
Tell me what's going on?
If you open your eyes
You'll see that something is wrong

I guess things are not how they used to be
There's no more normal families
Parents act like enemies
Making kids feel like it's World War III

No one cares, no one's there
I guess we're all just too damn busy
And money's our first priority
It doesn't make sense to me

Is everybody going crazy?
Is anybody gonna save me?
Can anybody tell me what's going on?
Tell me what's going on?
If you open your eyes
You'll see that something is wrong

Is everybody going crazy?
Is everybody going crazy?

Tell me what's wrong with society
When everywhere I look I see
Rich guys driving big SUVs
While kids are starving in the streets

No one cares
No one likes to share
I guess life's unfair

Is everybody going crazy?
Is anybody gonna save me?
Can anybody tell me what's going on?
Tell me what's going on?
If you open your eyes
You'll see that something, something is wrong

Is everybody going crazy?
Can anybody tell me what's going on?
Tell me what's going on?
If you open your eyes
You'll see that something is wrong

Simple Plan - No Love


.



Staring out into the world across the street
You hate the way your life turned out to be
He's pulling up in the driveway and you don't make a sound
'Cause you always learn to hold the things you want to say
You're always gonna be afraid

Chorus:
There's only hate
There's only tears
There's only pain
There is no love here
Oh, so what will you do?
There's only lies
There's only fears
There's only pain
There is no love here

Broken down like a mirror smashed to pieces
You learned the hard way to shut your mouth and smile
If these walls could talk they would have so much to say
'Cause every time you fight the scars are gonna heal but they're never gonna go away

Chorus:
There's only hate
There's only tears
There's only pain
There is no love here
Oh so what will you do?
There's only lies
There's only fears
There's only pain
There is no love here
Oh no, So what will you do?

You're falling, you're screaming
You're stuck in the same old nightmare
He's lying, you're crying
There's nothing left to salvage
Kick the door 'cause this is over
Get me out of here

(Kick the door)

Chorus:
There's only hate
There's only tears
There's only pain
There is no love here
Oh, so what will you do?
There's only lies
There's only fears
There's only pain
There is no love here
Tell me, what will you do?

There's only hate
There's only tears
There's only pain
There is no love here

Simple Plan - Astronaut


.




Can anybody hear me?
Or am I talking to myself?
My mind is running empty
In the search for someone else
Who doesn't look right through me.
It's all just static in my head
Can anybody tell me why I'm lonely like a satellite?

'Cause tonight I'm feeling like an astronaut
Sending SOS from this tiny box
And I lost all signal when I lifted up
Now I'm stuck out here and the world forgot
Can I please come down? (come down)
'Cause I'm tired of drifting around and round (and round)
Can I please come down?

I'm deafened by the silence
Is it something that I've done?
I know that there are millions
I can't be the only one who's so disconnected
It's so different in my head.
Can anybody tell me why I'm lonely like a satellite?

'Cause tonight I'm feeling like an astronaut
Sending SOS from this tiny box
And I lost all signal when I lifted up
Now I'm stuck out here and the world forgot
Can I please come down? (come down)
'Cause I'm tired of drifting around and round (and round)
Can I please come down?

Now I lie awake and scream in a zero gravity
And it's starting to weigh down on me.
Let's abort this mission now
Can I please come down?

So tonight I'm calling all astronauts
All the lonely people that the world forgot
If you hear my voice come pick me up
Are you out there?
'Cause you're all I've got!

And tonight I'm feeling like an astronaut
Sending SOS from this tiny box
And I lost all signal when I lifted up
Now I'm stuck out here and the world forgot

'Cause tonight I'm feeling like an astronaut
Sending SOS from this tiny box
To the lonely people that the world forgot
Are you out there?
'Cause you're all I've got!

Can I please come down?
'Cause I'm tired of drifting round and round.
Can I please come down?
Can I please come down?
Can I please come down?

Simple Plan - Addictive


.



I heard you're doing okay

But I want you to know
I'm a dick
I'm addicted to you
I can't pretend I don't care
When you don't think about me
Do you think I deserve this?
I tried to make you happy but you left anyway



'M trying to forget that
I'm addicted to you
BUt I want it and I need it
I'm addicted to you
Now it's over
Can't forget what you said
And I never wanna do this again
Heartbreaker



Since the day
I met you
And after all we've been through
I'm still a dick
I'm addicted to you
I think you know that it's true
I'd run a thousand miles to get you
Do you think I deserve this?
I tried to make you happy
I did all that I could
Just to keep you
But you left anyway



'M trying to forget that
I'm addicted to you
BUt I want it and I need it
I'm addicted to yo
uNow it's over
Can't forget what you said
And I never wanna do this again
Heartbreaker



How long will I be waiting?
Until the end of time
I don't know why
I'm still waiting
I can't make you mine



'M trying to forget that
I'm addicted to you
BUt I want it and I need it
I'm addicted to you
Now it's over
Can't forget what you said
And I never wanna do this again
Heartbreaker


Heartbreaker
I'm addicted to you

Kebijakan Ekonomi dan Kehidupan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal


.

Kebijakan Ekonomi dan Kehidupan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal




 





Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas sejarah yang diberikan oleh Ibu Siti Khodijah
Disusun oleh :
v Annisa Aprilia
v Faiz Syafaat
v Lena Herawati
v M. Zulfikar
Kelompok 4




SMA NEGERI 2 KOTA SERANG

Jl. Raya Pandeglang Km.5 Telp. (0254)250788 Serang-Banten











KATA PENGANTAR


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah ini berjudul ”Kehidupan Politik & Ekonomi Pada Masa Demokrasi Liberal”. Kami menyusun makalah ini dalam rangka tugas sejarah kami. Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah memberikan tugas ini kepada kita, semoga dengan adanya tugas ini kita dapat lebih memahami tentang masa demokrasi liberal ini.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Dari segi data, maupun analisisnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan rekan-rekan semua, guru mata pelajaran yang setia membimbing kami dengan baik.
Akhirnya kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan dapat menambah wawasan tentang pembahasan sebagai bidang ilmu pengetahuan.



Serang, Januari 2013


         Penyusun








DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .....................................................................................................   i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................   1
            1.1 Latar Belakang ..................................................................................................   1
            1.2 Tujuan ...............................................................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................   3
            2.1 Kebijakan Ekonomi Pada Masa Demokrasi Liberal .........................................   3
A.    Nasionalisme De Javasche Bank ...............................................................   3
B.     Sistem Ekonomi Gerakan Benteng ............................................................   4
C.     Rencana Soemitro ......................................................................................   4
D.    Sistem Ali-Baba .........................................................................................   4
            2.2 Kehidupan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal ............................................   5
A.    Silih Bergantinya Kabinet .........................................................................   5
BAB III PENUTUP .........................................................................................................   9
            3.1 Kesimpulan .......................................................................................................   9
            3.2 Saran .................................................................................................................   9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................   10




BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
       Demokrasi liberal atau sistem parlementer di Indonesia berdampak pada instabilitas keamanan, politik serta ekonomi. Hal ni dibuktikan hanya dalam rentang waktu 10 tahun terdapat 7 kabinet jatuh bangun. Disamping itu muncul gerakan–gerakan separatis serta berbagai pemberontakan di daerah. Sementara itu, Dewan Konstituante yang bertugas menyusun UUD yang baru gagal melaksanakan tugasnya disebabkan adanya pertentangan diantara partai politik di Konstituante.
       Dalam pidato tanggal 22 April 1959 didepan Konstituante dengan judul “Res Publica, Sekali Lagi Res Publica”, Presiden Sukarno atas nama pemerintah menganjurkan, supaya Konstituante dalam rangka rencana pelaksanaan Demokrasi Terpimpin menetapkan UUD 1945 sebagai UUD bagi ketatanegaraan yang definitif.
       Dewan Konstituante berbeda pendapat dalam merumuskan dasar negara. Pertentangan tersebut antara kelompok pendukung dasar negara Pancasila dan pendukung dasar negara berdasar syariat Islam. Kelompok Islam mengusulkan agar mengamademen dengan memasukkan  kata–kata : dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk–pemeluknya” kedalam Pembukaan UUD 1945.
       Usul amandemen tersebut ditolak oleh  sebagian besar anggota Konstituante dalam sidang tanggal 29 Mei 1959 dengan perbandingan suara 201 (setuju) berbanding 265(menolak). Sesuai dengan ketentuan tata tertib maka diadakan pemungutan suara dua kali lagi. Pemungutan suara terakhir dilakukan tanggal 2 Juni 1959 namun tidak mencapai quorum. Akhirnya Konstituante mengadakan reses atau masa istirahat yang ternyata untuk waktu tanpa batas.
       Dengan memuncaknya krisis nasional dan untuk menjaga ekses–ekses politik yang mengganggu ketertiban negara, maka KSAD Letjen. A. H Nasution atas nama pemerintah/Penguasa Perang Pusat (Peperpu), pada tanggal 3 Juni 1959 mengeluarkan peraturan No. Prt./Peperpu/040/1959 tentang larangan mengadakan kegiatan politik.
       Kegagalan Konstituante dalam melaksanakan tugasnya sudah diprediksi sejak semula, terbukti dengan gagalnya usaha kembali ke UUD 1945 melalui saluran konstitusi yang telah disarankan pemerintah. Dengan jaminan dan dukungan dari Angkatan Bersenjata, Presiden Sukarno pada tanggal 5 Juli 1959, mengumumkan Dekrit Presiden. Keputusan Presiden R I No. 150 tahun 1959 yang dikenal sebagai Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
1.2         Tujuan
·         Mengetahui kebijakan ekonomi pada masa demokrasi liberal.
·         Mengetahui arti dari Nasionalisme De Javasche Bank, Sistem Ekonomi Gerakan Benteng, Rencana Soemitro, dan Istem Ali-Baba.
·         Mengetahui kehidupan politik pada masa demokrasi liberal.
·         Mengetahui kabinet-kabinet yang pernah memerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada masa demokrasi liberal.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Kebijakan Ekonomi Pada Masa Demokrasi Liberal
A.   Nasionalisme De Javasche Bank
Nasionlisme de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia dilaksanakan pada masa Kabinet Sukiman (April 1951-Februari 1952).
Kebijakan nasionalisme de Javasche Bank dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang Nasionalisme de Javasche Bank No. 24 Tahun 1951 pada 5 Desember 1951. Pemerintah memberhentikan Presiden de Javasche Bank yang lama, yaitu Dr. Howink dan mengangkat Mr. Syafrudin Prawiranegara sebagai Presiden de Javasche Bank yang baru berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 123 pada 12 Juli 1951.
Sementara itu, perubahan nama de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia (BI) yang berfungi sebagai Bank Sentral dan Bank Sirkulasi terjadi setelah dikeluarkannya Undang-Undang No. 11 Tahun 1953 dan Lembaran Negara No. 40 tentang UU Pokok BI yang berlaku pada 1 Juli 1953.
Nasionalisme de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia ini melengkapi kepemilikan pemerintah RI terhadap bank-bank peninggalan kolonial Belanda. Sebelumnya, pada Agustus 1946, pemerintah RI secara resmi mengambil alih de Javasche Bank Yogykarta menjadi Bank Negara Indonesia yang dipimpi oleh Margono Djojohadikusumo.
Nasionalisasi yang dijalankan pemerintah hanya berpengaruh positif terhdap jumlah aset yang dimiliki oleh pemerintah. Namun demikian, tindakan tersebut tidak memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.




B.   Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng merupakan gagasan dari Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Menteri Perdagangan pada masa pemerintahan Kabinet Natsir, September 1950-April 1951.
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng adalah suatu cara perbaikan dan perubahan struktur ekonomi peninggalan Belanda ke arah ekonomi nasional melalui gerakan konfrontasi ekonomi. Inti dari tujuan sistem ekonomi ini adalah melindungi pengusaha pribumi dari persaingan pengusaha nonpribumi.
Selama 1950-1953 kurang lebih sekitar 700 pengusaha pribumi mendapat kredit bantuan dari program ini. Dalam perkembangannya, usaha ini tidak mencapai tujuan. Hal ini terjadi karena pengusaha pribumi lamban dalam usahanya. Bahkn, ad yang menyalahgunakan bantuan pemerintah ini. Akhirnya, sistem ekonomi Gerakan Benteng mengalami kegagalan. Setelah Kabinet Natsir jatuh, sistem kabinet itu dilanjutkan oleh kabinet penggantinya, yaitu Kabinet Sukiman. Menteri keuangan pada kabinet tersebut, Jusuf Wibisono, memberlakukan kebijakan pemberian kredit kepada para pengusaha pribumi. Kebijakan ini pun mengalami kegagalan.

C.   Rencana Soemitro
Pemerintah Kabinet Natsir dalam peride yang sama, mengeluarkan kebijakan untuk memperbaiki keadaan ekonomi, terutama di bidang industri. Kebijakan indutrialisasi ini dikenal sebagai Rencana Soemitro. Sasaran kebijakan ini lebih ditekankan pada pembangunan industri dasar, antara lain pendirian pabrik semen, pabrik pemintalan, pabrik karung, peningkatan produksi pangan, perbaikan sarana dan prasarana pertanian, dan maalah penanaman modal asing.

D.   Sistem Ali-Baba
Pada masa pemerintahan Kabinet Al Sastroamidjojo I (Agustus 1954-Agustus 1955), Menteri Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi baru yang dikenal dengan nama Sistem Ali-Baba. Artinya, bentuk kerjasama ekonomi antara pengusaha pribumi yang diidentikan dengan Ali dan pengusaha Tionghoa yang diidentikan dengan Baba. Sistem ekonomi ini lebih menekankan pada kebijakan Indonesianisasi yang mendorong tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha swasta nasional pribumi.
Pelakasanaan, sistem ekonomi Ali-Baba tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para pengusaha pribumi akhirnya hanya dijadikan sebagai alat bagi para pegusaha Tionghoa untuk mendapatkan kredit dari pemerintah.
Memasuki zaman pemerintahan Demokrasi Terpimpin, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah. Namun, kondisi kehidupan rakyat tetap menderita. Kondisi buruk seperti ini diperparah dengan tidak berjalannya distribusi bahan makanan dari pusat produksi ke daerah konsumsi akibat pemberontakan di berbagai daerah. Sementara itu, jumlah uang yang beredar semakin banyak karena pemerintah terus mencetak uang tanpa kendali. Uang tersebut digunakan uang membiayai proyek-proyek mercusuar, seperti Games o the New Emerging Forces (Conefo). Akibatnya, inflasi semakin tinggi dan mencapai hingga 300%. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan dengan pemotongan nilai mata uang. Misalnya, uang Rp500,00 dihargai Rp50,00 dan uang Rp1000,00 dihargai Rp100,00. Tindakan pemerintah tersebut ternyata tidak menambah perbaikan kehidupan ekonomi rakyat.

2.2          Kehidupan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
A.   Silih Bergantinya Kabinet
Sistem pemerintahan parlementer  sesuai dengan UUDS 1950 ternyata tidak membawa kestabilan politik. Selama 1950-1955, terdapat empat kali pergantian kabinet. Kabinet-kabinet tersebut adalah Kabinet Natsir (September 1950-Maret 1951), Kabinet Sukiman (April 1951-Februari 1952), Kabinet Wilopo (April 1952-Juni 1953), dan Kabinet Ali Sastroamidjojo I (Juli 1953-Juli 1955). Sesuai dengan konstitusi, parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika oposisi di parlemen kuat dan partai politik yang memerintah kehilangan dukungan.
Kabinet Natsir (6 September 1950-20 Maret 1951) merupakan kabinet koalisi di mana PNI sebagai partai kedua terbesar dalam parlemen tidak turut serta. Salah satu sebab PNI menolak turut dalam kabinet ini ialah merasa tidak diberi kedudukan yang sesuai. Inti kabinet ini ialah Masyumi dan anggota yang nonpartai. Kabinet ini sebenarnya mencakup para ahli pada bidangnya. Tokoh-tokoh terkenal, diantaranya Sultan Hamengku Buwono IX, Mr. Assaat (bekas Pejabat Presiden RI), Ir. Djuanda, dan Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo.
Kegagalan kabinet Natsir, yaitu dalam penyelesaian dan pengembalian Irian Barat ke Indonesia. Inilah yang menyebabkan mosi tidak percaya dari parlemen terhadap kabinet. Krisis menjadi lebih dalam dengan adanya mosi Hadikusumo (PNI) mengenai pencabutan PP No. 39/1950 tentang DPRS dan DPRDS yang diterima baik oleh Parlemen sehingga Kabinet Natsir jatuh. Pada 21 Maret 1951, Natsir mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.
Kabinet Sukiman Wirjosandjojo (April 1951-Februari 1952) yang berusaha menjalankan program, yaitu menjamin keamanan dan ketentraman, mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya, dan memperbarui hukum agraria, mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum, menjalankan politik luar negeri secara bebas-aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya, juga tidak berlangsung lama. Kabinet Sukiman dijatuhkan karena menandatangani persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act (MSA). Persetujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memihak Blok Barat (AS).
Kabinet Wilopo (PNI) diresmikan pada April 1952. Kabinet ini terdiri atas anggota partai PNI dan Masyumi yang masing-masing mendapat jatah 4 orang PSI 2 orang. PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia), Parkindo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya), Partai Buruh, dan PSII maisng-masing 1 orang dan golongan tak berpatai 3 orang. Kabinet ini diangap sebagai sebuah tim yeng terpadu sesuai dengan keahlian masing-masing para menterinya. Oleh karena itu, kabinet ini disebut sebagai Zaken Kabinet.
Silih bergantinya kabinet berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi masyarkat. Buruknya ekonomi diperparah dengan jatuhnya harga barang-barang ekspor Indonesia, seperti karet, timah, dan kopra. Sebaliknya, impor barang konsumsi termasuk beras cenderung meningkat. Akibat penerimaan negara menurun, defisit tidak dapat dihindarkan. Untuk meningkatkan ekspor dan memperbaiki neraca pembayaran, pemerintah mengambil langkah menurunkan pajak ekspor serta menghapuskan sistem sertifikat yang oleh kabinet sebelumnya diadakan untuk meningkatkan penerimaan negara dengan mengorbankan barang-barang yang pada waktu itu kuat pasarannya. Peningkatan ekspor diimbangi juga dengan upaya pembatasan impor dengan jalan menaikkan pajak terhadap barang-barang yang diimpor.
Hampir sama dengan kabinet sebelumnya, Kabinet Wilopo memiliki program menyiapkan pemilu untuk memilih anggota Konstituante, DPR, dan DPRD, peningkatan kemakmuran, pendidikan rakyat, dan keamanan, serta pengembalian Irian Barat–tidak dapat melaksanakan programnya dengan baik. Pada masa pemerintahannya, kabinet ini dihadapkan pada beberapa masalah sebagai berikut:
1)      Gerakan provinsialisme serta separatisme.
2)      Munculnya perkumpulan-perkumpulan yang berlandaskan semangat kedaerahan.
3)      Perselisihan dalam tubuh angkatan bersenjata dikenal dengan peristiwa 17 Oktober 1952.
4)      Berkembangnya berbagai demonstrasi di daerah yang menuntut perubahan parlemen.
Berbagai masalah yang dihadapi oleh parlemen ini mendorong munculnya mosi tidak percaya dari parlemen. Berbagai golongan masyarakat menuntut agar Kabinet Wilopo dibubarkan. Tuntutan paling keras datang dari Sidik Kertapati aktivis Sarekat Tani Indonesia (Sakti).
Sebagai penganti Kabinet Wilopo, Mr. Ali Sastroamidjojo (PNI) ditunjuk untuk menyusun pemerintahan baru. Kabinet yang dikenal dengan nama Kabinet Ali-Wongso ini diresmikan pada 31 juli 1953. Dalam kabinet ini Masyumi sebagai partai kedua terbesar dalam parlemen tidak turut serta dan sebgai penggantinya Nahdlatul Ulama (NU) muncul sebagai kekuatan politik baru.
Kabinet ini juga dihadapkan pada persoalan daerah, tertutama dengan munculnya gerakan DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat, DI/TII Daud Beureuh di Aceh, dan DI/TII Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan. Walaupun cukup berhasil menyiapkan pemilu, kabinet ini berakhir setelah Ali Sastroamidjojo mengembalikan mandatnya pada 24 Juli 1955. Kabinet ini ternyata tidak dapat menyelesaikan persoalan dalam tubuh angkatan bersenjata sebagai lanjutan dari Peristiwa 17 Oktober dan soal kepemimpinan TNI-AD. Persoalan memburuknya situasi ekonomi juga telah meningkatkan ketidakpercayaan rakyat pada pemerintah.
Setelah Kabinet Ali-Wongso berakhir, selama empat tahun kemudian sampai 1959 terjadi pergantian tiga kali kabinet, yaitu Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955-Maret 1956), Kabinet Ali Sastroamidjojo II (Maret 1956-Maret 1957), dan Kabinet Djuanda (Maret 1957-Juli 1959). Selama empat tahun tersebut, kehidupan kenegaraan yang paling menonjol adalah dilaksanakannya pemilihan umum tahun 1955 sebagai pemilu pertama dalam sejarah RI, yang dilaksanakan pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap.
Pada 8 Maret 1956, Presiden Soekarno menunjuk Ali Sastroamidjojo untuk membentuk kabinet baru. Berakhirnya kebinet sebelumnya, yaitu Burhanuddin disebabkan kekecewaan para pegawai beberapa kementerian seperti Kementerian Dalam Negeri, Luar Negeri, dan Perekonomian yang terkena mutasi.
Walaupun mendapat kepercayaan yang penuh dari Presiden Soekarno, kabinet ini tidak luput dari kesukaran-kesukaran, seperti pertikaian antaretnis dan kekacauan di beberapa daerah pertikaian ini disulut, antara lain oleh adanya anjuran untuk mengadakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia. Anjuran tersebut dijawab oleh perusahaan-perusahaan Belanda dengan cara menjual perusahaannya, terutama kepada orang-orang Cina. Memang sejak lama orang Cina sudah mempunyai kedudukan yang kuat dalam ekonomi Indonesia.
Pada 19 Maret 1956, Mr. Assaat di depan Kongres Nasional Importir Indonesia di Surabaya mengatakan perlunya pemerintah mengeluarkan peraturan yang melindungi pengusaha-pengusaha nasional terutama pengusaha pribumi. Pernyataan Assaat ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat berupa Gerakan Assaat. Pemerintah menanggapi gerakan ini dengan keluarnya pernyataan dari Menteri Perekonomian Burhanuddin Harahap (NU) bahwa pemeritah akan memberi bantuan terutama pada perusahaan-perusahaan pribumi.
Pergantian pemerintahan dalam waktu yang singkat menyadarkan elit bangsa bahwa sistem Parlementer memberi peluang terhadap ketidakstabilan politik. Dalam peringatan Sumpah Pemuda 1957, Presiden Soekarno menawarkan sebuah konsepsi mengenai sistem Demokrasi Terpimpin yang menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebenarnya, tawaran tersebut dimaksudkan sebagai jawaban atas kegagalan Konstituante dalam menyusun undang-undang dasar baru serta bermunculannya gerakan-gerakan separatis, seperti Dewan Benteng di Sumatera Tengah, Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan, dan Dewan Manguni di Sulawesi Utara.




BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Pada masa demokrasi liberal, banyak kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan untuk mengatasi keadaan ekonomi pada masa itu. Tetapi kebijakan-kebijakan itu banyak yang mengalami kegada pengagalan, dikarenakan pengusaha pribuminya yang lamban dalam usahanya ataupun karena ada sebagian pengusaha pribumi yang menyalahgunakan kebijakan itu.
Pada masa demokrasi liberal, kehidupan politiknya mengalami silih berganti kabinet, hingga ada sekitar 7 kabinet yang pernah memerintah Negara Republik Indonesia. Silih bergantinya kabinet dikarenakan sesuai dengan konstitusi, parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika oposisi di parlemen kuat dan partai politik yang memerintah kehilangan dukungan.

3.2         Saran
·         Seharusnya kebijakan ekonomi di masa sekarang lebih baik lagi, dan tidak ada para anggota DPR maupun pejabat yang menyalahgunakan uang negara.
·         Seharusnya kehidupan politik di masa sekarang lebih efektif dengan sistem multipartai.










DAFTAR PUSTAKA

Buku sumber paket sejarah kelas XI Wayan Badrika, penerbit : Erlangga
Id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_liberal
Fauzanalrasyid/blogspot.com/2012/04/kabinet-pada-masa-demokrasi-liberal.html