KARYA ILMIAH
CARA MENGAJAR GURU MENENTUKAN
PRESTASI MATEMATIKA PADA SISWA
Diajukan
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pendidikan Agama
Disusun
oleh:
ANNISA
APRILIA
2225141025
Semester 1 Kelas A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiahyang berjudul“Cara Mengajar
Guru Menentukan Prestasi Matematika pada Siswa” sebagai salah
satu kegiatan belajar atau kuliah dan sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
dari beberapa pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Ibu Lela Nurfaridah M.Pd. selaku dosen
Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan masukan dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini;
2.
Kedua orang tua penulis, serta semua
pihak yang telah memberikan semangat, ide dan bantuannya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Serang, 28 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAKiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang1
1.2 Rumusan
Masalah 2
1.3 Tujuan
Penelitian2
1.4 Manfaat
Penelitian3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan TeoriPenelitian4
2.2
Hasil Penelitian yang Relevan6
2.3
Kerangka Berfikir6
2.4
Hipotesis Penelitian7
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian8
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian8
3.3 Variabel
Penelitian8
3.4 Teknik
Pengumpulan Data9
3.5 Analisis
Data9
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Penyajian Data Hasil Penelitian10
4.2
Analisis Data dan Uji Hipotesis10
4.3
Pembahasan11
BAB V PENUTUP
5.1
Simpulan13
5.2
Saran13
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN15
ABSTRAK
Matematika
adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Tetapi
prestasi matematika siswa-siswi di SMA selama ini masih rendah. Rendahnya
prestasi matematika pada siswa salah satunya disebabkan oleh cara mengajar guru
yang monoton, sehingga menyebabkan siswa-siswi tidak menyukai matematika dan
merasa bosan belajar matematika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
dilakukan penelitian kepada siswa kelas XII SMAN 2 Kota Serang semester genap
tahun ajaran 2014/2015. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode
kuantitatif, yaitu berupa angket dengan 5 responden. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa cara mengajar guru menentukan prestasi belajar matematika
pada siswa. Karena dengan cara mengajar guru yang menyenangkan, siswa-siswi
menjadi senang belajar matematika, dan mereka semangat untuk mendapatkan
prestasi matematika yang baik. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas guru
dalam mengajar, terutama mengajar matematika.
Kata Kunci : Cara Mengajar Guru, Prestasi Belajar
Matematika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Matematika
adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini
dilandasi oleh perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang, dan diskrit. Pentingnya matematika,
menjadi dasar pemerintah dalam menyesuaikan kurikulum matematika di sekolah.
Matematika mendapat porsi jam lebih banyak di bandingkan dengan mata pelajaran
lainnya. Mulai jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.Pelajaran
matematika itu ada dan dipelajari, baik secara global maupun spesifik. Bahkan
pada jenjang prasekolah pun matematika sudah mulai diperkenalkan karena untuk
menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang baik sejak dini.
Untuk dapat
memperoleh penguasaan matematika yang baik ada tiga aspek yang perlu
diperhatikan dan sama pentingnya yaitu siswa, guru, dan lingkungan. Keberhasilan
proses pengajaran banyak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang datang dari
pribadi siswa sendiri dan usaha guru dalam menyediakan dan menciptakan kondisi pengajaran
serta variabel lingkungan terutama sarana dan iklim yang memadai untuk
tumbuhnya proses pengajaran. Keterpaduan dari tiga variabel tersebut merupakan
kunci keberhasilan pengajaran yang ditinjau dari
sudut proses.
Guru seringkali
berasumsi bahwa motivasi belajar siswa merupakan masalah siswa itu sendiri dan
siswalah yang bertanggung jawab untuk mengusahakan agar mempunyai motivasi yang
tinggi. Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran memegang
peranan penting. Pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara guru dengan
siswa. Jadi, guru sebagai fasilitator dan
motivator berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang dapat mempengaruhi
minat dan prestasi belajar yang baik bagi peserta didik. Guru yang memiliki
kompeten atas profesinya sebagai guru dalam meningkatkan pendidikan tentunya
benar-benar siap menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan kata lain guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengajar dengan
baik. Ini tidaklah berarti mengesampingkan faktor lain yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa agar dapat mendapatkan prestasi atau nilai matematika
yang baik. Selain itu terdapat pula faktor lain seperti
minat siswa terhadap matematika dan cara mengajar guru yang juga
sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa.
1.2.
Rumusan Masalah
Masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah cara
mengajar guru menentukan prestasi matematika pada siswa?
2.
Bagaimana cara
mengajar guru di kelas agar prestasi matematika pada siswa menjadi baik?
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui apakah cara mengajar guru menentukan prestasi matematika pada siswa.
2.
Untuk
mengetahui cara mengajar guru di kelas agar prestasi matematika pada siswa
menjadi baik.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dalam karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Bagi siswa,
dapat berguna untuk mendorong siswa agar lebih meningkatkan cara belajarnya
dengan baik sehingga memperoleh hasil belajar dan prestasi matematika yang
maksimal.
2.
Bagi guru,
matematika dalam upaya meningkatkan minat belajar terhadap pelajaran matematika
dan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan cara mengajar yang baik dan
tidak monoton.
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.
Landasan
Teori Penelitian
1.
Prestasi
Belajar Matematika
a.
Pengertian
Prestasi
Menurut
Sutratinah Tirtonagoro (2001: 43) “Prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar mengajar yang dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau
kalimat yang dapat mencerminkan hasil usaha yang sudah dicapai oleh anak dalam
periode tertentu”. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulan bahwa
prestasi pada penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai setelah diadakan
usaha sebaik-baiknya sesuai batas kemampuan dari batas usaha tersebut.
b.
Pengertian
Belajar
Menurut Gagne
dalam Syaiful Sagala (2004:17) “Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan
oleh proses pertumbuhan saja”.Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar didefinisikan sebagai suatu proses menginternalisasi, membentuk
kembali, mengkonstruksi pengetahuannya sendiri atau membentuk pengetahuan baru
dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki yang melibatkan aktivitas
mental atau psikis seseorang yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan yang
lebih baik.
c.
Pengertian
Matematika
Berikut definisi
mengenai matematika menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005: 723) matematika
mempunyai pengertian bahwa, “Ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan,
dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah
cabang ilmu tentang bilangan, kalkulasi, penalaran logis, fakta-fakta
kuantitatif, masalah ruang dan bentuk, aturan-aturan yang ketat dan pola
keteraturan serta tentang struktur yang terorganisasi.
d.
Prestasi
Belajar Matematika
Suatu proses
belajar mengajar dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Tujuan pembelajaran tersebut merupakan hasil belajar yang telah ditetapkan baik
menurut aspek isi maupun aspek perilaku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001: 895) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan guru. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai
dalam proses belajar atau tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar yang ditunjukkan dengan angka nilai tes yang diberikan
oleh guru. Di dalam penelitian ini prestasi belajar yang diperoleh siswa
dinyatakan dalam bentuk angka.
2.
Model
Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan bagian penting
dalam proses pembelajaran yang merupakan langkah-langkah taktis bagi guru dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut
Nurulwati (dalam Trianto 2009: 22) model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar. Dari pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa model pembelajaran adalah suatu cara atau pola yang digunakan guru dalam
mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat
menguasai isi pelajaran atau mencapai tujuan pembelajaran.
1.2.
Hasil Penelitian yang Relevan
Kasma (2006:64)
dalam penelitiannya menyimpulkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran
model kooperatif lebih tinggi tingkat penguasannya terhadap soal-soal yang
membutuhkan pemecahan masalah dari pada siswa yang diajar dengan model
pembelajaran biasa. Marzuki (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa jika dibandingkan dengan pembelajaran biasa.
Berdasarkan
beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat diambil
kesimpulan bahwa pembelajaran model kooperatif lebih efektif dibandingkan
dengan model pembelajaran biasa. Keefektifan tersebut ditinjau dari segi
strategi pembelajaran, keterlibatan siswa dan guru, kemampuan cara mengajar
guru dalam proses pembelajaran,respon siswa terhadap komponen pembelajaran,
hasil dan prestasi siswa.
1.3.
Kerangka
Berfikir
Matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki cakupan obyek yang sangat luas baik
yang bersifat langsung seperti konsep dan fakta maupun yang bersifat tidak
langsung seperti transfer belajar, dan kemampuan memecahkan masalah terhadap
struktur matematika.
Kemampuan dan
pemahaman yang baik tentang matematika akan sangat membantu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya, baik persoalan belajar maupun persoalan dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu proses pembelajaran selalu menekankan
pada proses pemecahan masalah. Cara mengajar guru harus menekankan pada model
pembelajaran kooperatif yaitu dimulai dari motivasi atau persepsi materi pada
pembelajaran ini adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang mengaktifkan
siswa dalam proses pembelajaran, sehingga ada interaksi antara siswa dan
gurunya. Sehingga siswa lebih semangat dalam belajar dan akan memperoleh
prestasi matematika yang baik.
1.4.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan
landasan teori penelitian yang relevan dan kerangka berpikir, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian ini yaitu cara mengajar guru menentukan
prestasi matematika pada siswa.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada 5 siswa kelas XII semester 2 tahun ajaran 2014/2015 di SMAN 2
Kota Serang. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
cara mengajar guru pada prestasi matematika siswa, dengan memanipulasi variabel
bebas yaitu cara mengajar guru dalam proses pembelajaran matematika, sedangkan
variabel yang lain tidak bisa dimanipulasi yaitu prestasi matematika pada
siswa.
3.2.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah 5 siswa kelas XII SMAN 2 Kota Serang. Sampel dalam
penelitian ini adalah individu secara acak, karena diambil 5 siswa kelas XII
dari beberapa kelas baik IPA maupun IPS.Mula-mula tiga kelas secara acak
sebagai sampel penelitian dari empat belas kelas yang ada. Setelah diperoleh
tiga kelas secara acak sebagai sampel, dilanjutkan dengan memilih secara acak
lima siswa dari tiga kelas tersebut.
3.3.
Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel
terikat yang dijelaskan sebagai berikut :
1.
Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah cara mengajar guru dalam proses pembelajaran matematika.
2.
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi matematika pada siswa.
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menyebarkan angket
kepada responden.Objek dalam penelitian ini adalah 5 siswa kelas XII SMAN 2
Kota Serang.Sumber data dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari
sumber utama (responden), yaitu 5 siswa kelas XII SMAN 2 Kota Serang.
3.5.
Analisis Data
Setelah angket
diisi dan terkumpul, selanjutnya dilihat dan disimpulkan hasilnya, dan dinilai
kerelevanannya dengan masalah yang dikaji serta proses penyajian masalah yang
diangkat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Penyajian Data Hasil Penelitian
4.2.
Analisis Data dan Uji Hipotesis
Dengan cara membuat
suatu angket dengan beberapa
pertanyaan seperti :
-
Anda membutuhkan alat peraga dalam proses pembelajaran.
-
Anda membutuhkan alat bantu (kalkulator) dalam proses pembelajaran.
-
Anda menyukai guru yang memberitahu cara singkat dalam mengerjakan soal
matematika.
-
Anda menyukai guru yang berinteraksi dengan muridnya.
-
Anda menyukai guru yang memberi beberapa soal matematika lalu dibahas
bersama-sama.
-
Anda menyukai guru yang memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
bertanya.
-
Anda menyukai guru yang tegas tetapi cara mengajarnya mudah dimengerti.
Kemudian diajukan kepada 5 siswi kelas XII SMAN 2 Kota Serang untuk mengisi angket tersebut
dan akhirnya mendapatkan sebuah jawaban.
4.3.
Pembahasan
Berdasarkan landasan
teori mengenai penelitian yang relevan dan kerangka berpikir yaitucara
mengajar guru menentukan prestasi matematika pada siswa. Penyataan tersebut memang terbukti
keabsahannya dikarenakan hasil survey menggunakan angket yang telah dibuat dan
diberikan kepada 5 siswa kelas XII SMAN 2 Kota Serang untuk dijawab,
membuktikan bahwa benar cara mengajar seorang guru itu bisa mempengaruhi dan menentukan prestasi pada murid. Dikarenakan murid itu cenderung
lebih menyukai tipe guru yang memberi beberapa soal matematika lalu dibahas
bersama-sama, kemudian guru yang memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
bertanya, guru yang berinteraksi dengan muridnya, guru yang tegas tetapi cara
mengajarnya mudah dimengerti, lalu guru yang selalu menyertai alat peraga dalam
proses pembelajarannya serta guru yang memberitahukan cara singkat dalam
mengerjakan soal matematika. Namun ternyata ada pula murid yang tidak setuju
kepada guru yang mempersilahkan muridnya apabila menggunakan alat bantu seperti
kalkulator dalam kegiatan pembelajaran. Alasannya, alat bantu tersebut bisa membuat murid menjadi
malas berfikir dan menghitung. Sehingga guru
harus menempatkan waktu yang tepat untuk memperbolehkan siswa-siswinya menggunakan
kalkulator. Seperti saat mengerjakan latihan soal yang diberikan guru, siswa-siswi
diperbolehkan menggunakan kalkulator untuk meyakinkan bahwa perhitungannya
benar, tetapi ketika ulangan, siswa-siswi harus dilarang menggunakan
kalkulator.
Dalam proses
pembelajaran, guru juga harus memahami setiap materi yang diajarkannya, bukan
hanya materi yangmencakup fakta,
istilah, dan konsep umum. Tetapi juga membutuhkan pengetahuan dasar
pengorganisasian materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan
berargumentasi, agar dapat menjawab pertanyaan siswa-siswi dengan baik. Dan
bagi guru matematika, harus memiliki rumus singkat dalam menjawab soal, agar
siswa lebih tertarik mengerjakan soal karena caranya yang mudah dan tidak
menghabiskan banyak waktu. Guru matematika juga harus memiliki alat peraga,
seperti balok, kubus dan bangun ruang lainnya agar siswa dapat lebih memahami
materi bangun ruang yang diajarkan.
Jika siswa-siwi
menyukai cara mengajar guru di kelas, mereka akan semangat dalam belajar dan
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Ketika mereka gagal
dalam ulangan, mereka tidak akan berputus asa, dan akan terus berusaha belajar
karena mereka menyukai cara mengajar gurunya. Sehingga mereka dapat meraih
prestasi, terutama di mata pelajaran matematika.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan sebuah
penelitian mengenai keterkaitan cara mengajar seorang guru apakah bisa menentukan prestasi seorang
siswa khususnya pada mata pelajaran matematika itu ternyata memberikan sebuah
hasil yang dapat mendukung pernyataan beberapa ahli bahwa cara mengajar seorang
guru itu memang berdampak kepada murid yang diajarkannya. Murid ternyata sangat
dominan menyukai seorang guru yang apabila memberikan sebuah soal kepada murid,
kemudian guru tersebut membahas soal-soal yang telah diberikan dan dijawab oleh
si murid itu. Namun, faktor lingkungan pun berperan pula ketika ada murid yang
suka menggunakan kalkulator dan ada yang tidak suka. Dikarenakan disetiap kelas
itu pasti terdapat juga murid-murid yang tidak setuju dengan adanya alat bantu
seperti kalkulator dalam proses pembelajaran.Alasannya alat bantu tersebut bisa
membuat murid menjadi malas berfikir dan menghitung. Oleh sebab itu sebaiknya
guru bisa menempatkan waktu dimana alat bantu tersebut dapat digunakan agar
terjadi kekondusifan didalam kelas.
5.2 Saran
Guru sebagai tenaga pendidik harus memiliki kreativitas dalam
proses pembelajarannya di kelas. Guru harus mengetahui bagaimana cara mengajar
yang baik agar siswa-siswi senang dalam belajar. Ternyata siswa-siswi menyukai
guru yang selalu berinteraksi dengan muridnya, memberikan soal lalu dibahas
bersama-sama dan memberikan kesempatan kepada siswa-siswinya untuk bertanya.
Jika siswa-siwi menyukai cara mengajar guru, maka mereka akan semangat dalam
belajar dan meraih prestasi, terutama di mata pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ANGKET
Cara
Mengajar Guru Menentukan Prestasi Matematika Pada Siswa
No
|
Deskripsi
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Kurang
setuju
|
Tidak
Setuju
|
1
|
Saya membutuhkan alat peraga dalam proses pembelajaran
|
|
|
|
|
2
|
Saya membutuhkan alat bantu (kalkulator) dalam proses pembelajaran
|
|
|
|
|
3
|
Saya menyukai guru yang memberitahu cara singkat dalam mengerjakan soal
matematika
|
|
|
|
|
4
|
Saya menyukai guru yang berinteraksi dengan muridnya
|
|
|
|
|
5
|
Saya menyukai guru yang memberi beberapa soal matematika lalu dibahas
bersama-sama
|
|
|
|
|
6
|
Saya menyukai guru yang memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
bertanya
|
|
|
|
|
7
|
Saya menyukai guru yang tegas tetapi cara mengajarnya mudah dimengerti
|
|
|
|
|
Nama :
Kelas :
Sekolah :