Tema : Be Beautiful and Be Healthy with Jilbab
Assalamualaikum Waarahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala,
Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa
‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.
Ama ba’du.
Puji dan syukur kita panjatkan atas ke haddirat Allah SWT
yang telah memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin kepada kita
semua, sehingga kita dapat berkumpul pada kajian online malam hari ini dalam
rangka menghambakan diri kepada Allah SWT dan mencari kebaikan ilmu-Nya.
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada
junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk hambanya
yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..
Sebelumnya perkenalkan saya Rizki Amelia, biasa dipanggil
Lia. Senang sekali malam hari ini bisa berkumpul dengan teman-teman sholiha
semuanya. Sebelum saya mulai, saya harap dalam kajian kali ini kita bisa
sama-sama belajar, sama-sama memperbaiki apa yang salah dan belum benar
termasuk apa yang saya sampaikan, mohon koreksinya. Baik...sesuai dengan tema
nya yaitu “Be Beautiful and Be Healthy with Hijab”.
Cantik adalah dambaan setiap wanita termasuk wanita
muslimah. Apa pun profesi kita, apa pun latar belakang kita, kita pasti ingin
dikategorikan sebagai wanita yang cantik. Saat berbicara mengenai kecantikan,
kita harus bisa membedakan antara kecantikan yang didasari hawa nafsu (jamal
asy-syahwah) dan kecantikan yang melekat pada diri manusia (jamal al-insan).
Kecantikan yang pertama ini hanya terkait pada satu objek
khusus berdasarkan sudut pandang tertentu sedangkan kecantikan yang kedua
meliputi fisik, hati, pikiran dan perilaku.
Kita dapat melihat dan merasakan kecantikan dalam diri seseorang melalui perilakunya, karyanya, dan dalam banyak hal lainnya. Maka kecantikan wanita secara garis besar dapat diklasifikasikan atas dua jenis:
Kita dapat melihat dan merasakan kecantikan dalam diri seseorang melalui perilakunya, karyanya, dan dalam banyak hal lainnya. Maka kecantikan wanita secara garis besar dapat diklasifikasikan atas dua jenis:
1.
Kecantikan lahir
(al-jamal azh-zhahiriyah)
2.
Kecantikan batin
(al-jamal al-maknawiyah).
Dan perlu kita tahu ukhti, bahwa kecantikan
yang paling Allah cintai adalah yang ke-2, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya, Allah tidak melihat bentuk fisik dan harta kalian, tetapi pada
hati dan perbuatan kalian”.
Kedua jenis kecantikan tersebut hakikatnya
adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika kecantikan itu hanya
disimbolkan sebagai lahiriah saja, sementara secara batin keropos, maka itu
merupakan kecantikan semu.
Ukhti, kadang sebagai seorang wanita
seringkali yang menjadi fokus terbesar kita pada poin ke-1, kita terlalu sibuk
mempercantik diri dengan make up tertentu, dengan treatment tertentu yang cukup
menguras isi dompet. Padahal sebenarnya ada beberapa langkah yang secara
sederhana perlu untuk kita lakukan dalam menjaga kecantikan lahir kita, apa
itu?
Pertama, merawat gigi (nah kita sebagai calon praktisi kesehatan sudah pasti
tahu betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi. Dengan hal yang simple rajin
membersihkan gigi pastinya dan rutin kontrol ke dokter gigi).
Kedua, potong kuku. Sepele!!! Tapi ternyata
kuku yang terpotong rapi dan tidak ada kotoran akan menambah kecantikan kita
hingga berlipat-lipat.
Ketiga, merawat rambut agar sehat (tidak
perlu dengan hair spa atau hair mask yang mahal, mungkin kita bisa mencoba
dengan selalu berkeramas secara rutin dan gunakan condisioner serta sisihkan
waktu untuk merawat rambut dengan bahan herbal lainnya, sebagai referensi bisa
baca buku “beauty under cover for muslimah” by dr.Davrina Rianda.
Keempat, merawat kaki.
Kelima, konsumsi healthy food.
Keenam, tidur yang cukup.
Ketujuh, membersihkan wajah.
Kedelapan, rajin olahraga.
Kesembilan, mampu memadukan warna pakaian
Sekarang kita masuk pada kecantikan batin
(cantik dalam kesederhanaan dan akhlak). Pernah mendengar kisah Fatimah (putri
kesayangan Rasulullah)? Hidup dengan penuh kesederhanaan, setiap hari ia harus
menumpuk gandum hingga tampak tanggannya kasar, pernah sang suami Ali bin Abi
Thalib menyarankan kepada istrinya agar mengambil pembantu namun Rasulullah
tidak mengizinkannya dan sang ayah akhirnya mengajarkan kalimat dzikir
kepadanya. Fatimah yang selalu ridha selalu mengamalkan kalimat tersebut dengan
istiqomah dalam setiap aktivitasnya, yaitu “setiap kali selesai shalat kalian
bertasbih sebanyak 10 kali, bertahmid sebanyak 10 kali, dan bertakbir sebanyak
10 kali. Jika kalian hendak tidur, bertasbihlah 33 kali, maka yang demikian itu
lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu”. Dari sini kita dapat
tahu bahwa kesederhanaan serta akhlak yang mulia menjadi kunci seorang wanita
tampil cantik di hadapan orang lain.
Perintah berhijab sendiri sesuai dengan
surah Al-Ahzab:59 “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah
untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun dan
maha penyayang”.
Dimana jilbab hendaknya menutupi keindahan
tubuh dan perhiasan seorang wanita demi mencegah pandangan dan perkataan yang
buruk. Hijab syar’i yang menutupi tubuh kita adalah komponen yang harus kita
jaga dalam menjaga kehormatan dan harga diri kita. Berhijab syar’i bukan
berarti kita tidak bisa terlihat cantik, berhijab syar’i bukan berarti
menghalangi aktivitas kita, profesi kita atau hobi kita. Namun ada beberapa hal
yang harus kita perhatikan sebagai seorang wanita muslimah, seperti bagaimana
hukum safar bagi seorang muslimah yang suka travelling, dst.
Syariat Allah tidak melarang wanita
menampakkan hiasan dan kecantikan sama sekali, tetapi Allah hendak mengaturnya.
Dan aturan itu mencakup 3 lingkungan:
1.
Lingkungan
masyarakat. dalam kondisi ini hendaknya hanya kesopanan, jilbab dan kerudung
saja yang terlihat dari seorang wanita
2.
Lingkungan mahram
dari para lelaki dan wanita mukmin. Dalam kondisi ini wanita boleh menampakkan sebagian
hiasannya. Tetapi dia harus tetap berpegang teguh dengan sifat malu dan tenang
3.
Bersama suami. Dalam
kondisi ini wanita boleh menampakkan semua perhiasannya, kegenitannya dan sifat
manjanya.
Seringkali kita mendengar beberapa tuduhan
yang salah tentang hijab seperti misalnya “pake jilbab itu Cuma buat rambut
kamu rontok, ketombean dll”, padahal secara ilmiah tuduhan ini telah dijawab
oleh 2 orang dokter yaitu Dr.May As-Samahy guru besar kedokteran kecantikan
dari Universitas Ainu Asy-Syams yang menegaskan bahwa hijab bebas 100% dari
efek-efek negatif yang terjadi pada rambut bahkan justru hijab berfungsi
sebagai pelindung rambut dari faktor-faktor lingkungan yang merusak dan lebih
baik hijab terbuat dari bahan katun krn dapat menambah kesehatan rambut dan
kulit sedangkan menurut dokter Muhammad Nada guru besar penyakit kulit di FK
Kairo menegaskan bahwa hijab adalah pelindung dan kesehatan rambut secara umum
bersumber pada kesehatan umum individu tersebut.
Banyak juga diantara muslimah yang lebih
mengutama fashion hijab nya hingga media sosial dan youtube menjadi referensi
nya padahal “for 1400 years women have been wearing Hijab without Youtube, so
why do you need it now to show how to wear the hijab more FASHIONABLE?”.
Karena Cantik seorang muslimah bukan hanya
sekedar dari parasnya namun lebih pada akhlak dan ketaatan nya. Kehidupan
modern mungkin telah mengubah paradikma cantik wanita muslimah menjadi “harus
putih, harus tinggi, harus fashionable” namun sesungguhnya cantik menurut
islam sangat simple “jadilah sederhana maka kamu akan terlihat cantik”.
Demikian teman-teman sholillah semua nya, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua dan dapat menjadi kebaikan. Saya pribadi mohon maaf atas segala
kekurangan, semoga kita semua dapat dikumpulkan oleh Allah kembali pada Surga-Nya.
Aamiin
Akhirul kalam,
Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an
laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik. Wallahul muwaffiq ila
aqwamithaaryq,,,Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
HIJAB ISN’T JUST WHAT YOU’RE WEARING BUT IT’S ALSO WHAT
YOU DO AND SAY. IT’S WHO YOU ARE.
Sesi tanya jawab :
1.
Ardiana:
Sebelumnya terima kasih ka atas
kesempatannya. Izin bertanya ka. Ehehehe. Misalkan kita lagi disuatu
keadaan yang sangat terdesak dan dihalayak ramai, dan dipaksa untuk melepaskan
semua penutup aurat kita? Bagaimana ka? Terdesaknya itu misalnya berhubungan
dengan nyawa orang lain seperti diancam seperti itu. Mohon maaf ka jika ada
salah salah perkataan. Terima kasih
JAWAB :
@Ardiana untuk pertanyaannya (happy heart).
hal-hal yang dilarang dalam syariat boleh dilakukan apabila dalam keadaan yang
mendesak. yakni dalam kondisi darurat. sebuah keadaan dimana apabila dia tidak
melakukan hal yang diharamkan tsb, ia bisa mati atau yang semisalnya. atau
dengan kata lain kondisi darurat atau mendesak boleh membuat seseorang boleh
mengerjakan hal-hal yang dilarang syariat. nah misalnya, dalam dunia medis
seorang dokter laki2 boleh membuka sedikit aurat dari pasien wanitanya demi
proses perawatan tapi dalam satu lain hal jika memang masih terdapat dokter
muslimah maka tetap wajib hukumnya diperiksa oleh si dokter muslimah tadi. atau
boleh seseorang membunuh perampok apabila dengan cara itu dia bisa
menyelamatkan keluarganya. Wallahu A'lam Bishawab ... semoga dapat menjawab
pertanyaan nya ya ukhti :)
2.
Meryam:
Assalamualaikum ukhti sekalian dan kepada
pemateri yang sangat saya hormati. Saya izin bertanya . pada masa Rasulullah
perawatan perawatan apa yang sering dilakukan para muslimah umat rasul dalam
merawat kecantikan mereka dan saya pernah dengar bahwa ketika kita sering
melakukan sholat tahajud dapat mencerahkan kulit wajah apa benar? Dan
pertanyaan terakhir saya, terkadang di saat kita terlalu dibutakan dengan hawa
nafsu kita dan sudah menjadi kebiasaan kita untuk tidak memakai jilbab syari'
atau skedar berjilbab.. bagaimana cara kita mengubah kebiasaan tersebut dan
membawa diri untuk bisa memnuhi kewajiban kita sebagai umat muslimah? Sekian.
mohon maaf bila ada salah kata. terima kasih
JAWAB :
Dear ukhti @Meryam Suvi terimakasih untuk
pertanyaan nya (happy heart). Dari beberapa sumber yang pernah saya baca,
istri-istri dan para putri Rasulullah selalu menghias diri mereka bukan dengan
make up tapi dengan wudhu (untuk mecerahkan wajahnya), menjaga wudhu setiap
waktu kemudian beliau juga selalu menjaga sholat 5 waktu dan sholat-sholat
sunnah serta dzikir nya. dan sebaik baik sholat sunnah adalah tahajud yang memiliki
banyak sekali manfaatnya.
Bagaimana cara kita mengubah kebiasaan
tersebut dan membawa diri untuk bisa memenuhi kewajiban kita? Oke saya pribadi
pernah mengalami hal ini. sebagai manusia biasa kita memiliki tingkat keimanan
yang sering kali berubah-ubah. Istiqomah itu sangat mudah diucapkan namun
sangat sulit untuk dilakukan :(. Yaa, kalau untuk saya pribadi saya selalu
berusaha menanamkan beberapa hal dalam diri saya yaitu Allah selalu ada dan
selalu melihat saya, berkumpul dengan orang-orang shaliha, dan selalu
bermuhasabah diri setiap saat. Mengingat dosa-dosa kita kadang kala dapat
meningkatkan proses hijrah kita. Wallahu A'lam Bishawab...semoga dapat menjawab
pertanyaanya ya ukhti :)
3.
Nadilla:
Assalamualaikum ukhti..Saya nadilla dari
padang mbaa. Terimakasih mba ajeng atas kesempatannya..Saya ingin bertanya mbaa
liaa, apakah boleh kita mempercantik al-jamal azh-zhahiriyah kita? Karena
terkadang timbul rasa takut jika mempercantik diri akan menimbulkan halhal yang
tidak diinginkan, seperti takut malah menjadi menarik pusat perhatian lawan
jenis.. atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya..Bagaimana ukh?
JAWAB : .
Islam tidak pernah melarang wanita untuk
menampakkan hiasan dan kecantikan sama sekali hanya saja ada batasan dan
aturannya. yaitu tidak secara berlebihan. Malah ketika kelak kita memiliki
suami hal yang wajib kita lakukan adalah merawat diri demi membahagiakan suami
seperti ke salon untuk perawatan, namun dalam proses nya kita tetap dianjurkan
untuk tidak berlebihan dalam melakukan nya :). karena memang tidak semua hal
yang saat ini (dalam dunia modern) terlihat menarik dipandang mata namun ternyata
memiliki efek yang buruk dalam segi kesehatan, seperti misalnya memakai high
heels, mengecat rambut, memakai pewarna kuku, dll.