Kebiasaanku selama liburan adalah online. Ya, anak remaja zaman sekarang lebih memilih menghabiskan waktunya untuk online daripada kegiatan lainnya. Karena menurutku dan anak remaja lainnya, online itu mengasyikkan, bisa melepaskan semua kejenuhan yang kita rasakan.
Di depan layar laptop mataku membaca tulisan “Facebook”, aku menggerakkan pointer ke suatu gambar bola dunia, aku mengklik kiri. Seketika itu layar laptop menampilkan notification facebookku.saat sedang melihat-lihat notificationku, ada yang mengajakku chat, foto profilnya seorang cowok yang sedang memegang sebuah gitar. Mukanya nggak melihat ke kamera, tapi ke gitarnya. Jadi aku nggak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Kira-kira kayak beginilah awal chat aku dan cowok itu. Aku juga sudah tidak terlalu ingat lagi.
-Hay
-Apa?
-Gpp, cuma mau kenalan aja
-Ohh
-Boleh?
-Ya
-Siapa dimana?
-Nayla di Serang
-Masih sklh?
-Ya
-Kelas berapa?
(berhubung waktu itu aku lagi nunggu hasil penerimaan SMA. Aku jadi bingung kalau ditanya kelas berapa. Kelas 9? Udah bukan. Kelas 10? Masih belum -_-)
-Baru lulus smp, lo?
-Oh, kalo gue baru lulus sma
-Oh, mau nerusin kemana?
-Ke ugm, udah keterima itu juga
-Wew
Dari chat basa-basi itu akhirnya kita jadi dekat, membahas dari satu hal ke hal yang lain. Lalu tiba-tiba dia meminta nomor HPku. Saat itu aku bingung, mau ngasih nomor HPku atau nggak. Soalnya aku emang nggak suka ngasih nomor HP aku ke orang yang nggak dikenal. Aku bilang ke dia “Gimana nanti aja ya” Dia merespon kata-kataku dengan memberikan nomor HPnya ke aku. Nekat amat sih ini cowok!
***
Beberapa hari kemudian.
Aku sedang melaksanakan MABIS (Masa Bimbingan Siswa) di SMA pertamaku :) Dengan kata lain, sekarang aku sudah menjadi siswi SMA kelas 10. Senangnya, sudah tidak bimbang lagi.
Dalam pelaksanaan MABIS itu ada suatu kejadian yang membuat aku harus izin pulang ke rumah dan tidak melanjutkan MABIS hari ini. Kejadian yang sangat memalukan! Masalah cewek yang pasti.
Sesampainya di rumahku. Aku masuk ke dalam kamar. Duduk termenung merasa bosan, pikiranku melayang kemana-mana, terutama ke SMA baruku, pasti teman-teman baruku di SMA lagi pada minta tanda tangan anak Osis dan MPK atau mereka sekarang sedang berdiri tegak mendengar omelan dari timdis.
Mataku tertuju pada HP biruku yang tergeletak di tempat tidurku. Aku mengambilnya, menatap layar HPku sambil termenung. Tanpa dikomando jari telunjukku menekan salah satu tombol di HPku, layar HPku menampilkan beberapa kontak yang ada dalam HPku. Aku mengetik huruf “'R”', muncul nama kontak “Reno” aku tahu jelas kalau nama itu adalah nama cowok yang beberapa hari lalu chat denganku di facebook. Aku memang sudah save nomor HPnya. Tapi sampai sekarang aku belum pernah sms dia.
Mungkin emang sudah waktunya aku ngasih nomor HPku ke dia, dengan keadaanku yang lagi bosan di rumah sendiri ini. Smsan bisa membuat rasa bosan itu sedikit berkurang.
Pertamanya aku hanya mengirim sms kosong ke dia. Nggak berapa lama dia bales dengan “Siapa?” Awalnya aku berpura-pura jadi orang iseng. Tapi sepertinya dia nggak suka meladeni orang iseng, smsku pun nggak dibales lagi. Ok deh, aku pun memberitahunya kalau itu aku.
Dan apa kelanjutannya? Kita berdua smsan. Aku juga sempat curhat ke dia tentang masalahku hari ini. Dia menanggapinya dengan dewasa, dia berkata padaku “"Ya udahlah wajar, namanya juga cewek. Pasti mereka juga ngerti."”
Untungnya dia nggak setiap hari sms aku. Paling dua hari sekali atau nggak tiga hari sekali. Jujur aja ya, aku nggak suka smsan sama orang tiap hari. Membosankan!
_bersambung_
No Comments
Sebuah Kenanganku Bersama Kak Reno (bagian : 1)
.