A.
Pengertian
Definisi
Definisi yaitu suatu
perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang menerangkan “apa
sebenarrnya suatu hal itu”, sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan
dibedakan dari semua hal lain.
Definisi yang baik harus memenuhi syarat
:
Merumuskan
dengan jelas, lengkap dan singkat dari semua unsur pokok (isi) pengertian
tertentu.Yaitu unsur-unsur yang perlu dan cukup untuk mengetahui apa sebenarnya
barang itu (tidak lebih dan tidak kurang).Sehingga dengan jelas dapat dibedakan
dari semua barang yang lain.
Setiap
definisi harus mempunyai 2 bagian, yaitu :
1. Sesuatu
yang akan didefinisikan, yang dikenal dengan istilah definiendum
2. Penjelasan
yang menjelaskan sesuatu tersebut, yang dikenal dengan istilah definiens
B. Jenis-jenis Definisi
Menurut Alex Lanur, Poespoprodjo dan
Nicholas Rescher secara garis besar jenis definisi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.
Definisi
Nominal (Nominal Definition or Stipulative Definition)
Suatu
jenis definisi yang baru sama sekali atau memberikan suatu arti baru pada kata
yang sudah lama ada. Dan definisi ini merupakan suatu cara untuk menjelaskan
sesuatu dengan menguraikan arti katanya. Contoh : Madrasah adalah sekolah agama
bagi orang muslim.
2.
Definisi
Riil (Real Definition or Lexical Definition)
Mendefinisikan
kata yang sudah umum digunakan, biasanya yang terdapat dalam kamus bahasa.
Irving M Copi, mengatakan bahwa ada
5 jenis definisi, yang kesemuanya mengacu dari 5 tujuan dibuatnya definisi,
yaitu :
a. Definisi
Stipulatif, penjelasannya sama dengan definisi nominal diatas.
b. Definisi
Lexical, penjelasannya pun sama dengan definisi riil.
c. Definisi
Ketepatan (Precising Definition), definisi dibuat dan dapat menimbulkan
definisi baru sehingga harus benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi
kerancuan.
d. Definisi
Teoritis, definisi yang muncul dalam rangka mengusulkan agar teori yang
ditemukan diterima dengan mudah oleh masyarakat.
e. Definisi
Persuasif, yaitu suatu definisi yang dibuat untuk mempengaruhi pikiran, tingkah
laku dan emosi orang yang membaca dan mendengarnya.
C.Teknik Mendefinisikan
Teknik-teknik
yang dikemukakan oleh Nicholas Rescher, yaitu :
1. Enumerative
Definition, yaitu suatu teknik pendefinisian dengan cara memberikan daftar
lengkap dari setiap bagian kata yang didefinisikan.
2. Ostensive
Definition, definisi dibuat dengan
mengungkapkan perwakilan dari bagian kata yang didefinisikan.
3. Metode Genus dan Difference,
yaitu definisi dengan memperhatikan genus dandifference.
4. Genetic
Definition, definisi dibuat dengan memaparkan organisasi atau
unsur-unsur pembangun kata yang didefinisikan.
5. Synonymous
Definition,defini yang dibuat dengan menacu pada
definiendum yang sama.
D. Aturan-aturan Definisi
Definisi
yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Definisi
tidak boleh membentuk lingkaran, atau dengan kata lain apa yang didefinisikan
tidak boleh masuk ke dalam definisi. Contoh : Logika adalah ilmu yang
menerangkan hukum logika
2. Definisi
tidak boleh terlalu luas dan terlalu sempit, contoh : Merpati adalah burung
yang dapat terbang (terlalu luas) dan Kursi adalah tempat duduk yang terbuat
dari kayu (terlalu sempit).
3. Definisi
harus mengacu pada atribut esensial yang dimiliki atau terdapat dalam
definiendum, contoh : sepatu tidak dapat didefinisikan hanya dengan menyebutkan
bentuk dan bahan pembuatnya tetapi juga harus diungkapkan kegunaannya.
4. Definisi
harus jelas, harus menghindari kerancuan dan kesamar-samaran, contoh :
kehidupan adalah sepotong keju atau aluminium adalah satu tipe besi yang
ringan.
A.
Pengertian
kalimat
Kalimat adalah bagian ujaran atau tulisan yang mempunyai struktur
minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian
ujaran atau tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya atau
perintah).
B.
Jenis Kalimat
Berdasarkan Pengucapan
1.
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat
menirukan ucapan orang (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan
tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh: Ibu
berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”
2.
Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan
kembali ucapan atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak
ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh: Ibu
berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
Berdasarkan Jumlah Frasa atau
Klausanya (Struktur Gramatikal)
1.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola
(klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.Kalimat tunggal
merupakan kalimat dasar sederhana.Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan
ke dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri pola-pola
pembentukannya. Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah:
a.
KB + KK (Kata
Benda + Kata Kerja)
Contoh: Victoria bernyanyi
.
S P
b.
KB + KS (Kata Benda + Kata Sifat)
Contoh: Ika sangat rajin
.
S P
c.
KB + KBil (Kata Benda + Kata Bilangan)
Contoh: Masalahnya seribu satu.
.
S
P
Kalimat tunggal dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata benda.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
2.
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa
kata kerja.
Contoh : Adik bernyanyi.
2.
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal
yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk
dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
a.
Kalimat Majemuk Setara (KMS)
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat
tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat.
Contoh : Ayah
pergi ke kantor dan ibu memasak di dapur.
b.
Kalimat Majemuk Bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku
kalimat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas.Kedua kalimat tersebut
memiliki pola hubungan yang tidak sederajat.Bagian yang memiliki kedudukan
lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk
kalimat).Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan
(anak kalimat).
Contoh:
Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat
modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih dapat mengacaukan
data-data komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun komputer itu dilengkapi
dengan alat-alat modern.
c.
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk
setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh:
Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung
pulang.
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan
memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah
biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya.Sedangkan dalam
bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Contoh : Jangan membuang sampah sembarangan !
2.
Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya
memberitahukan sesuatu.Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik
(.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun.Kalimat ini
mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3.
Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk
memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini
diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya
menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana,
dimana, berapa, kapan.
Contoh: Mengapa
gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
4.
Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk
mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak.Kalimat seruan biasanya
ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda
seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh: Aduh,
pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
Berdasarkan Unsur Kalimat
1.
Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya
terdiri dari satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas
termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Contoh :
Mahasiswa berdiskusi di dalam kelas.
S
P
K
2.
Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak
sempurna karena hanya memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja
atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam,
perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
Selamat sore
3.
Kalimat Inversi
Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya
mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi
kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu,
dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini
biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
Contoh:
Ambilkan koran di atas kursi itu!
4.
Kalimat Versi
Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari
unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia
(S-P-O-K).
Contoh:
Penelitian ini dilakukan mereka sejak 2 bulan yang lalu.
S
P
O
K
Aku dan dia bertemu di cafe ini.
.
S P
K
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa.
Jakarta: Diksi Insan Mulia
http://ekapuspitahandayani.wordpress.com/2012/06/11/makalah-b-indonesia-definisi/(diunduh 17 November 2014 pukul 14.10)
As reported by Stanford Medical, It's indeed the SINGLE reason this country's women live 10 years more and weigh 42 pounds lighter than we do.
(And actually, it has absolutely NOTHING to do with genetics or some secret diet and absolutely EVERYTHING around "HOW" they eat.)
P.S, What I said is "HOW", and not "what"...
TAP this link to discover if this short quiz can help you release your real weight loss possibilities