Bram's Love


.



'Gue lagi pdkt bro'
Semalem sms itu masuk ke HP Dimas, dari Bram, sahabatnya..
Dimas hanya tersenyum membaca sms itu dan membalas seadanya. Wajar saja, mereka seorang cowok dan mereka berbeda dengan seorang cewek. Mungkin ketika cewek lagi curhat, mereka cerita panjang lebar, nyeritain dari awal sampai akhir. Sedangkan cowok gak seperti itu. Bram hanya menceritakan intinya saja.
Jadi dia mulai PDKT sama gebetannya, Amel, dari bulan Januari tepat setelah tahun baru. Sayangnya Amel beda sekolah dengan Bram, hubungan mereka hanya sebatas sms dan teleponan, belum pernah bertemu.

***
2 bulan setelah sms itu. Hubungan Bram dan Amel gak berkembang, masih seperti itu saja. Dimas dan sahabat-sahabat Bram yang lain, Rendi, Aldi, Irvan, Nindy, Mela, Dhea dan Vera yang melihat itu gemas dan kesal sendiri. Mereka pun membuat sebuah rencana.
Tanggal 6 Maret nanti, ketika Bram ulang tahun, mereka ingin mengajak Amel datang untuk menemui Bram. Tapi mereka bingung bagaimana cara menghubungi Amel, lewat twitter? Tidak mungkin, kalau Bram melihatnya pasti dia curiga.
Saat mereka sedang memikirkan cara lain, Rendi dengan bangganya memperlihatkan nomor HP Amel. Mereka menatapnya heran, entah bagaimana caranya dia bisa mendapatkan nomor Amel, mungkin dia diam-diam mencatat nomornya dari HP Bram. Ya mungkin..
Masalah satu selesai, muncul masalah kedua..
Mereka bingung siapa yang akan menghubungi Amel, dan dengan seenaknya tanpa diskusi dulu, mereka menunjuk Dimas..
'Ah sial! Kenapa dari sekian banyak orang harus gue yang kepilih? Kenapa gak Nindy, Mela, Dhea atau Vera, mereka kan sama-sama cewek?! Okelah gue gak munafik, awalnya memang gue senang kebagian tugas ngehubungin Amel. Gimana gak senang, dia termasuk cewek cantik. Tapi gue langsung inget, gue udah punya cewek dan Amel gebetan sahabat gue. Istigfar istigfar..'
Kesan pertama saat Dimas menghubungi Amel, jutek banget! Ya hampir sama kayak reaksi pacar Dimas waktu dia ngerjain pacarnya pakai nomor lain. Akhirnya Dimas langsung memberitahu ke intinya, gak pakai basa-basi.
Setelah Amel tahu maksud Dimas menghubunginya, seketika itu dia langsung berubah drastis. Dari jawaban dia yang biasanya jutek dan singkat, berubah jadi ramah dan banyak nanya.
Dimas pun mengambil kesimpulan, Amel tertarik dan setuju. Tapi sayangnya dia gak bisa dateng saat ulang tahun Bram nanti karena kesibukkannya di sekolah. Tentu saja Dimas dan sahabat-sahabat Bram kecewa mendengarnya, Amel yang merasa mereka kecewa dengan jawabannya, membalas 'Amel bisa datengnya tanggal 8 Maret, gpp?'
Membaca sms itu mereka langsung bersorak gembira dan membalasnya ‘'Iyaaa gpp. Thanks'.
***
Tanggal 6 Maret..
Pagi hari, pukul 05.30 WIB, Dimas, Rendi, Aldi, Irvan, Nindy, Mela, Dhea dan Vera ke rumah Bram sambil membawa kue ulang tahun. Sebelumnya mereka sudah meminta izin ke orangtua Bram untuk dateng pagi ini. Orangtuanya pun mengizinkan dan memberikan mereka kunci cadangan rumahnya, mereka benar-benar sudah dipercaya 100% oleh orangtua Bram.
Jam setengah 6, mereka mengetuk pintu kamar Bram, dia gak langsung membukakan pintunya, mereka pun harus menunggu beberapa menit, Nindy dengan iseng terus mengetuk-ngetuk pintu kamar Bram.
"Apaan sih?!" Bram membukakan pintu dan tampak kesal.
"Selamat ulang tahuuun" mereka berteriak nyaring dan langsung menyiram Bram dengan air tepung dan melemparinya dengan telur.
Itulah kebiasaan yang mereka lakukan ketika salah satu sahabat mereka ulang tahun. Hanya waktunya saja yang berbeda-beda, kadang tengah malam, pagi hari, atau pulang sekolah.
"Ah sial kalian! Baju gue kotor, gimana gue sekolah!"
"Haha tenang, kalo lo gak punya baju seragam lagi, kita bawa cadangannya." kata Aldi yang berusaha menenangkan kemarahan Bram, dia menunjukkan sepasang baju seragam SMA.
Bram yang melihatnya menghela nafas lega, "Thanks ya.."
Sebenernya mereka gak mau ngasih surprise apa-apa hari ini. Mereka ingin menunggu tanggal 8 saja, tapi pasti Bram akan merasa aneh kalau gak ada acara kayak gini dan dia bisa curiga jika Dimas dan yang lain menyembunyikan sesuatu. Akhirnya dengan diskusi yang memakan waktu lama, mereka memutuskan untuk melakukan surprise hari ini. Dan untuk tanggal 8 Maret teknisnya gimana, lihat nanti aja deh..
***
Selama 2 hari, dari tanggal 6 - 8 Maret, Dimas masih berusaha menghubungi Amel, cuma buat mastiin kapan dia bisa datengnya.
Sekitar pukul 14.00 WIB, setelah pulang sekolah Rendi dan yang lain ngumpul di rumah Bram. Sedangkan Dimas harus menjemput Amel di sekolahannya.
Bram sempat bertanya kenapa Dimas gak ikut ke rumahnya. Dimas pun memberi alasan padanya kalau dia lagi gak mood ngumpul, pacarnya lagi ngambek! Bram cuma tertawa dan memberi semangat "Haha, cepat baikkan deh kalian"
Cukup lama Dimas menunggu Amel, matanya selalu terpaku pada pintu gerbang sekolah Amel. Setelah menunggu hampir 10 menit, akhirnya Dimas melihat Amel keluar dari gerbang sekolah, sepertinya dia sedang membalas sms Dimas, karena matanya tertuju pada HP yang dipegangnya.
"Amel!" Dimas berteriak memanggilnya. Amel melihat Dimas dan langsung menghampirinya.
"Ke toko kue dulu ya, beli kue ulang tahun." katanya dengan ceria.
"Hah? Ya.." Dimas pun mengantarnya ke toko kue yang Amel sarankan.
Dia turun dari motor dan masuk ke dalam toko, tapi melihat Dimas hanya duduk di motor, dia pun bertanya "Gak ikut masuk?"
"Gak deh, gue tunggu sini." "Oke deh " dia tersenyum lalu menghilang masuk ke dalam toko.

Dimas melihat tas plastik yang tadi sengaja Amel titipkan padanya. Isinya sebuah kado. 'Dasar, udah beli kado, tapi beli kue juga..'
Amel keluar dengan tas plastik berisikan kue di tangannya. "Yuk, maaf ya nunggu lama."
"Ya gak pa-pa." Mereka pun meluncur ke rumah Bram.
Dimas mematikan motor di belokkan ke arah rumah Bram, sengaja agar Bram tidak mendengar suara motornya. Amel membuka kuenya dan menancapkan 2 lilin di atasnya.
"Punya korek?" tanyanya pada Dimas.
"Hah? Gak.."
"Hihi, pasti gak ngerokok ya." Dia pun mengeluarkan korek dari dalam tas plastiknya.
"Itu ada korek, kenapa nanya?" tanya Dimas heran.
"Gak pa-pa cuma mastiin.."
"Mastiin apa?"
"Kalau sahabatnya gak ngerokok, pasti Bram juga gak ngerokok. Bener gak? "
"Mungkin.."
Mereka berdua berjalan pelan-pelan menuju rumah Bram, Dimas yang sedang mendorong motornya memperhatikan Amel yang sedang sibuk menutupi lilinnya agar tidak padam tertiup angin.
"Kenapa dinyalainnya gak di depan rumah Bram aja sih?" celetuk Dimas.
"Iya sih, udah terlanjur."
Sampai di depan rumah Bram, Dimas memberitahu Rendi lewat sms.
Pelan-pelan Dimas membuka pintu rumah Bram dan Amel yang berdiri di belakangnya berkata "Selamat ulang tahun Bram"
Bram yang tidak pernah menyangka Amel akan datang ke rumahnya terlihat kaget dan salting. Dimas yang melihatnya hanya dapat menahan tawa. Surprise ulang tahun untuk Bram sukses!

Jam 19.00 WIB mereka semua pulang. Tentu saja Bram mengantarkan Amel ke rumahnya. Dimas dan yang lain dengan kompak meledekkinnya, Amel dan Bram hanya tertawa mendengar ledekkan itu dan pergi dengan senyum mengembang di bibir mereka berdua.
Seharusnya hari ini Dimas les, tapi menurutnya gak apa-apa sekali-kali bolos demi kebahagiaan sahabat. Padahal sebenernya memang sering banget Dimas bolos les. Sampai dimarahin ibunya dan pacarnya. Sungguh, lengkap sudah bencana ketika dua orang wanita memarahimu di waktu yang bersamaan.
Jam 19.30 WIB Bram dateng ke rumah, dia meminta Dimas membantunya untuk membalas sms dari Amel.
'Dari sekian banyak sahabatnya, kenapa harus ke gue lagi?'
"Lo kan jago ngegombal tuh." seakan bisa membaca pikiran Dimas, dia mengatakan itu pada Dimas sambil tersenyum jahil.
"Gue jago ngegombal?"
Baiklah, Dimas akhirnya ngebantuin dia untuk membalas sms dari Amel. Dimas sempat cerita ke pacarnya tentang masalah itu, pacarnya malah bilang 'Hah? Masa jawab sms pake dibantu, berarti sms dia bukan dari isi hatinya dong'.
Dimas pun membantah ucapan pacarnya itu, 'Bukan gitu dia kan amatir jadi bingung mau ngegombal gimana'
Bener kan. Lagian Dimas juga membantu Bram gak semua. Cuma beberapa kata doang yang Dimas sarankan padanya, selebihnya Bram sendiri yang memikirkannya. Kalau lebih puitisnya sih, Dimas hanya memperindah kata-katanya..
***

Rencananya hari ini, tepatnya malam minggu, Bram mau mengajak Amel jalan berdua. Tapi sayang rencananya gagal.
Dimas sih berkesimpulan, mungkin karena Amel gugup atau takut disakiti Bram, mungkin bisa juga karena sibuk US. Itu kesimpulan seorang cowok, Dimas dan Bram benar-benar gak mengerti tentang perasaan cewek!
Melihat cerita cinta Bram, Dimas jadi terinspirasi membuat sebuah lagu..
Ini reffnya..
Lagu ini ku ciptakan untukmu
Agar kau mengerti bahwa ku cintamu
Tuhan sampaikan rasa ini padanya
Agar rasa ini tumbuh di hatinya

Semenjak kegagalan Bram mengajak Amel jalan berdua, hubungan mereka malah nambah dekat..
Baguslah, semoga mereka cepat pacaran dan Dimas sebagai sahabatnya bakal dapat PJ dari dia.
HP Dimas bergetar, menandakan ada sms, Dimas membacanya ternyata dari Bram..
'gue tadi habis jalan berdua sama Amel' Dimas tersenyum dan membalasnya 'selamat..'



NB : Cerita ini terinspirasi dari sahabat Bobby. Aku cuma ngambil intinya, selebihnya berbeda. Jadi aku mohon maaf jika ada yang merasa dirugikan dari cerpenku ini..
Untuk lagu di cerpen ini, asli buatannya Bobby loh :)

Your Reply