Archive for 2017

Materi Kajima 1


.




Tema : Be Beautiful and Be Healthy with Jilbab

Assalamualaikum Waarahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.

Puji dan syukur kita panjatkan atas ke haddirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan  lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul pada kajian online malam hari ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT dan mencari kebaikan ilmu-Nya.
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..

Sebelumnya perkenalkan saya Rizki Amelia, biasa dipanggil Lia. Senang sekali malam hari ini bisa berkumpul dengan teman-teman sholiha semuanya. Sebelum saya mulai, saya harap dalam kajian kali ini kita bisa sama-sama belajar, sama-sama memperbaiki apa yang salah dan belum benar termasuk apa yang saya sampaikan, mohon koreksinya. Baik...sesuai dengan tema nya yaitu “Be Beautiful and Be Healthy with Hijab”.

Cantik adalah dambaan setiap wanita termasuk wanita muslimah. Apa pun profesi kita, apa pun latar belakang kita, kita pasti ingin dikategorikan sebagai wanita yang cantik. Saat berbicara mengenai kecantikan, kita harus bisa membedakan antara kecantikan yang didasari hawa nafsu (jamal asy-syahwah) dan kecantikan yang melekat pada diri manusia (jamal al-insan).

Kecantikan yang pertama ini hanya terkait pada satu objek khusus berdasarkan sudut pandang tertentu sedangkan kecantikan yang kedua meliputi fisik, hati, pikiran dan perilaku.
Kita dapat melihat dan merasakan kecantikan dalam diri seseorang melalui perilakunya, karyanya, dan dalam banyak hal lainnya. Maka kecantikan wanita secara garis besar dapat diklasifikasikan atas dua jenis:
1.      Kecantikan lahir (al-jamal azh-zhahiriyah)
2.      Kecantikan batin (al-jamal al-maknawiyah).

Dan perlu kita tahu ukhti, bahwa kecantikan yang paling Allah cintai adalah yang ke-2, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah tidak melihat bentuk fisik dan harta kalian, tetapi pada hati dan perbuatan kalian”.

Kedua jenis kecantikan tersebut hakikatnya adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika kecantikan itu hanya disimbolkan sebagai lahiriah saja, sementara secara batin keropos, maka itu merupakan kecantikan semu. 

Ukhti, kadang sebagai seorang wanita seringkali yang menjadi fokus terbesar kita pada poin ke-1, kita terlalu sibuk mempercantik diri dengan make up tertentu, dengan treatment tertentu yang cukup menguras isi dompet. Padahal sebenarnya ada beberapa langkah yang secara sederhana perlu untuk kita lakukan dalam menjaga kecantikan lahir kita, apa itu?

Pertama, merawat gigi (nah kita sebagai calon praktisi kesehatan sudah pasti tahu betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi. Dengan hal yang simple rajin membersihkan gigi pastinya dan rutin kontrol ke dokter gigi).

Kedua, potong kuku. Sepele!!! Tapi ternyata kuku yang terpotong rapi dan tidak ada kotoran akan menambah kecantikan kita hingga berlipat-lipat.

Ketiga, merawat rambut agar sehat (tidak perlu dengan hair spa atau hair mask yang mahal, mungkin kita bisa mencoba dengan selalu berkeramas secara rutin dan gunakan condisioner serta sisihkan waktu untuk merawat rambut dengan bahan herbal lainnya, sebagai referensi bisa baca buku “beauty under cover for muslimah” by dr.Davrina Rianda.

Keempat, merawat kaki.

Kelima, konsumsi healthy food.

Keenam, tidur yang cukup.

Ketujuh, membersihkan wajah.

Kedelapan, rajin olahraga.

Kesembilan, mampu memadukan warna pakaian

Sekarang kita masuk pada kecantikan batin (cantik dalam kesederhanaan dan akhlak). Pernah mendengar kisah Fatimah (putri kesayangan Rasulullah)? Hidup dengan penuh kesederhanaan, setiap hari ia harus menumpuk gandum hingga tampak tanggannya kasar, pernah sang suami Ali bin Abi Thalib menyarankan kepada istrinya agar mengambil pembantu namun Rasulullah tidak mengizinkannya dan sang ayah akhirnya mengajarkan kalimat dzikir kepadanya. Fatimah yang selalu ridha selalu mengamalkan kalimat tersebut dengan istiqomah dalam setiap aktivitasnya, yaitu “setiap kali selesai shalat kalian bertasbih sebanyak 10 kali, bertahmid sebanyak 10 kali, dan bertakbir sebanyak 10 kali. Jika kalian hendak tidur, bertasbihlah 33 kali, maka yang demikian itu lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu”.  Dari sini kita dapat tahu bahwa kesederhanaan serta akhlak yang mulia menjadi kunci seorang wanita tampil cantik di hadapan orang lain. 

Perintah berhijab sendiri sesuai dengan surah Al-Ahzab:59 “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun dan maha penyayang”. 

Dimana jilbab hendaknya menutupi keindahan tubuh dan perhiasan seorang wanita demi mencegah pandangan dan perkataan yang buruk. Hijab syar’i yang menutupi tubuh kita adalah komponen yang harus kita jaga dalam menjaga kehormatan dan harga diri kita. Berhijab syar’i bukan berarti kita tidak bisa terlihat cantik, berhijab syar’i bukan berarti menghalangi aktivitas kita, profesi kita atau hobi kita. Namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebagai seorang wanita muslimah, seperti bagaimana hukum safar bagi seorang muslimah yang suka travelling, dst.

Syariat Allah tidak melarang wanita menampakkan hiasan dan kecantikan sama sekali, tetapi Allah hendak mengaturnya. Dan aturan itu mencakup 3 lingkungan:
1.      Lingkungan masyarakat. dalam kondisi ini hendaknya hanya kesopanan, jilbab dan kerudung saja yang terlihat dari seorang wanita
2.      Lingkungan mahram dari para lelaki dan wanita mukmin. Dalam kondisi ini wanita boleh menampakkan sebagian hiasannya. Tetapi dia harus tetap berpegang teguh dengan sifat malu dan tenang
3.      Bersama suami. Dalam kondisi ini wanita boleh menampakkan semua perhiasannya, kegenitannya dan sifat manjanya. 

Seringkali kita mendengar beberapa tuduhan yang salah tentang hijab seperti misalnya “pake jilbab itu Cuma buat rambut kamu rontok, ketombean dll”, padahal secara ilmiah tuduhan ini telah dijawab oleh 2 orang dokter yaitu Dr.May As-Samahy guru besar kedokteran kecantikan dari Universitas Ainu Asy-Syams yang menegaskan bahwa hijab bebas 100% dari efek-efek negatif yang terjadi pada rambut bahkan justru hijab berfungsi sebagai pelindung rambut dari faktor-faktor lingkungan yang merusak dan lebih baik hijab terbuat dari bahan katun krn dapat menambah kesehatan rambut dan kulit sedangkan menurut dokter Muhammad Nada guru besar penyakit kulit di FK Kairo menegaskan bahwa hijab adalah pelindung dan kesehatan rambut secara umum bersumber pada kesehatan umum individu tersebut. 

Banyak juga diantara muslimah yang lebih mengutama fashion hijab nya hingga media sosial dan youtube menjadi referensi nya padahal “for 1400 years women have been wearing Hijab without Youtube, so why do you need it now to show how to wear the hijab more FASHIONABLE?”.

Karena Cantik seorang muslimah bukan hanya sekedar dari parasnya namun lebih pada akhlak dan ketaatan nya. Kehidupan modern mungkin telah mengubah paradikma cantik wanita muslimah menjadi “harus putih, harus tinggi, harus fashionable” namun sesungguhnya cantik menurut  islam sangat simple “jadilah sederhana maka kamu akan terlihat cantik”.

Demikian teman-teman sholillah semua nya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi kebaikan. Saya pribadi mohon maaf atas segala kekurangan, semoga kita semua dapat dikumpulkan oleh Allah kembali pada Surga-Nya. Aamiin
Akhirul kalam,

Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

HIJAB ISN’T JUST WHAT YOU’RE WEARING BUT IT’S ALSO WHAT YOU DO AND SAY. IT’S WHO YOU ARE.

Sesi tanya jawab :
1.      Ardiana:
Sebelumnya terima kasih ka atas kesempatannya. Izin bertanya ka. Ehehehe.  Misalkan kita lagi disuatu keadaan yang sangat terdesak dan dihalayak ramai, dan dipaksa untuk melepaskan semua penutup aurat kita? Bagaimana ka? Terdesaknya itu misalnya berhubungan dengan nyawa orang lain seperti diancam seperti itu. Mohon maaf ka jika ada salah salah perkataan. Terima kasih

JAWAB :

@Ardiana untuk pertanyaannya (happy heart). hal-hal yang dilarang dalam syariat boleh dilakukan apabila dalam keadaan yang mendesak. yakni dalam kondisi darurat. sebuah keadaan dimana apabila dia tidak melakukan hal yang diharamkan tsb, ia bisa mati atau yang semisalnya. atau dengan kata lain kondisi darurat atau mendesak boleh membuat seseorang boleh mengerjakan hal-hal yang dilarang syariat. nah misalnya, dalam dunia medis seorang dokter laki2 boleh membuka sedikit aurat dari pasien wanitanya demi proses perawatan tapi dalam satu lain hal jika memang masih terdapat dokter muslimah maka tetap wajib hukumnya diperiksa oleh si dokter muslimah tadi. atau boleh seseorang membunuh perampok apabila dengan cara itu dia bisa menyelamatkan keluarganya. Wallahu A'lam Bishawab ... semoga dapat menjawab pertanyaan nya ya ukhti :)

2.      Meryam:
Assalamualaikum ukhti sekalian dan kepada pemateri yang sangat saya hormati. Saya izin bertanya . pada masa Rasulullah perawatan perawatan apa yang sering dilakukan para muslimah umat rasul dalam merawat kecantikan mereka dan saya pernah dengar bahwa ketika kita sering melakukan sholat tahajud dapat mencerahkan kulit wajah apa benar? Dan pertanyaan terakhir saya, terkadang di saat kita terlalu dibutakan dengan hawa nafsu kita dan sudah menjadi kebiasaan kita untuk tidak memakai jilbab syari' atau skedar berjilbab.. bagaimana cara kita mengubah kebiasaan tersebut dan membawa diri untuk bisa memnuhi kewajiban kita sebagai umat muslimah? Sekian. mohon maaf bila ada salah kata. terima kasih

JAWAB :

Dear ukhti @Meryam Suvi terimakasih untuk pertanyaan nya (happy heart).  Dari beberapa sumber yang pernah saya baca, istri-istri dan para putri Rasulullah selalu menghias diri mereka bukan dengan make up tapi dengan wudhu (untuk mecerahkan wajahnya), menjaga wudhu setiap waktu kemudian beliau juga selalu menjaga sholat 5 waktu dan sholat-sholat sunnah serta dzikir nya. dan sebaik baik sholat sunnah adalah tahajud yang memiliki banyak sekali manfaatnya.
Bagaimana cara kita mengubah kebiasaan tersebut dan membawa diri untuk bisa memenuhi kewajiban kita? Oke saya pribadi pernah mengalami hal ini. sebagai manusia biasa kita memiliki tingkat keimanan yang sering kali berubah-ubah. Istiqomah itu sangat mudah diucapkan namun sangat sulit untuk dilakukan :(. Yaa, kalau untuk saya pribadi saya selalu berusaha menanamkan beberapa hal dalam diri saya yaitu Allah selalu ada dan selalu melihat saya, berkumpul dengan orang-orang shaliha, dan selalu bermuhasabah diri setiap saat. Mengingat dosa-dosa kita kadang kala dapat meningkatkan proses hijrah kita. Wallahu A'lam Bishawab...semoga dapat menjawab pertanyaanya ya ukhti :)


3.       Nadilla:
Assalamualaikum ukhti..Saya nadilla dari padang mbaa. Terimakasih mba ajeng atas kesempatannya..Saya ingin bertanya mbaa liaa, apakah boleh kita mempercantik al-jamal azh-zhahiriyah kita? Karena terkadang timbul rasa takut jika mempercantik diri akan menimbulkan halhal yang tidak diinginkan, seperti takut malah menjadi menarik pusat perhatian lawan jenis.. atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya..Bagaimana ukh?     

JAWAB : .

Islam tidak pernah melarang wanita untuk menampakkan hiasan dan kecantikan sama sekali hanya saja ada batasan dan aturannya. yaitu tidak secara berlebihan. Malah ketika kelak kita memiliki suami hal yang wajib kita lakukan adalah merawat diri demi membahagiakan suami seperti ke salon untuk perawatan, namun dalam proses nya kita tetap dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam melakukan nya :). karena memang tidak semua hal yang saat ini (dalam dunia modern) terlihat menarik dipandang mata namun ternyata memiliki efek yang buruk dalam segi kesehatan, seperti misalnya memakai high heels, mengecat rambut, memakai pewarna kuku, dll.