Archive for Agustus 2010

PERSAHABATAN part 5-6


.

*Pukul 17.00, di rumah Abel*

"Assalamualaikum" terdengar suara bel ditekan.

"Waalaikumsalam, tunggu yaa!" teriak Abel.

Ckleekk...

Abel membuka pintu depan rumahnya.

"Vicky? Tumben ke rumah gue."

(sekedar informasi, vicky itu cowoknya Abel)

"Seneng dong cowoknya dateng!"

"Iya, iya. Seneng :)"

"Nggak ikhlas amat senyumnya."

"Hihh, sok tau. Orang senyumnya udah ikhlas banget juga."

"Bagus deh."

"Oya, nggak latian futsal? Kan mau tanding." tanya Abel sinis.

Gara-gara sekolahnya mau tanding futsal, Abel dan Vicky jadi jarang ketemu.

"Udah. Jangan sinis gitu deh. Latihan terakhir loh sekarang!"

"Dih?? Berarti lombanya besok dong!"

"Iya Abel sayang. Pinter deh!"

"Abel kan emang pinter :p. Jam berapa? Di mana?"

"Narsis! Besok jam 2 siang, di sekolah kita. Dateng ya!"

"Hehe. Ok! Ada Daniel nggak?"

"Hah? Lo nanya Daniel?" cemburu Vicky.

"Hahaha, nggak usah cemburu gitu. Daniel kan tunangannya Citra."

"Owwhh. Dia ikut! Ajak Citra aja!"

"Sippp!"

Allahuakbar... Allahuakbar...

Tanpa terasa, sudah adzan. Waktu begitu cepat berlalu (lebayyy).

"Gue pulang ya!"

"Nggak salat dulu?"

"Di rumah aja!"

"Yang bener di rumah salat?" tanya Abel nggak percaya.

"Iyalah. Udah ya! Bye!"

"Iya. Bye!"



*Hari Rabu Di sekolah*

"Eh,eh. Nanti siang nonton tanding futsal sekolah kita vs sekolah sebelah yuk!" ajak Abel saat istirahat.

"Males ah." jawab Icha, Citra, dan Laura serempak.

"Jahatnyaaa :'( Nggak temenan lagi ah!" Abel ngambek.

"Bercanda Abel!"

"Jadi pulang sekolah nonton nih?" tanya Abel untuk memastikan.

"Iyaaa." jawab mereka bareng-bareng.

"Daniel juga ikutan tanding futsal loh!"

"Oyaa?" tanya Citra.

"He'eh. Lo dateng ya buat dukung dia!"

"Dukung dia? Hmm."

"Iyaaa... Ok.ok"

"Mungkin."

"Kenapa mungkin?"

"Bagi dia, gue bukan siapa-siapa kan. Pasti ceweknya dateng dan ngedukung Daniel :(. Jadi buat apa gue dukung dia." Citra tampak sedih.

"Udah dateng aja! Terus dukung dia! Nggak usah peduliin ceweknya!"

"Ya."



*Pulang sekolah*

"Ayo kita nonton tanding futsal teman-teman!" ajak Abel.

"Ayoo!" kata Laura semangat.

"Yaa!" jawab Citra.

"Duluan deh. Gue mau ke perpustakaan dulu." ucap Icha.

"Haduhh, temen gue tumben-tumbenan rajin banget mau ke perpustakaan!" kata Laura sambil menepuk-nepuk pundak Icha.

"Gue mau ngembaliin buku. Udah ya! :D"

"Owwhh, ngembaliin buku. Dikirain mau baca-baca buku. Huhh :p. Kita tunggu di depan gerbang sekolah yaaa!" Terdengar suara Citra, Laura, dan Abel dalam kelas.

"Iyaaa!" teriak Icha di luar kelas.

Icha berjalan kearah perpustakaan.

Setelah ngembaliin buku yang dipinjamnya, Icha cepat-cepat berjalan ke arah gerbang sekolah, karena teman-temannya sedang menunggunya.

Tapi di tengah jalan, seorang cowok mendekatinya.

Mukanya familiar di mata Icha.

Mereka berdua berbicara sebentar, lalu cowok itu mengeluarkan HPnya, dan mencatat sesuatu.

"Thanks ya." ucap cowok itu.

"Iyaa." Icha berjalan menjauh dari cowok itu.

*Di gerbang sekolah*

"Lama amat sih! Ayo,ayo cepetan! Nanti keburu dimulai." Abel semangat 45.

"Emang gue lama ya?" tanya Icha ke Laura.

"Nggak kok. Nggak lebih dari 15 menit."

"Eh, kalo di pikir-pikir kenapa kita nunggu Icha di gerbang? Kenapa bukan di lapangan futsal aja sih!" gerutu Citra.

"Iya, ya? Udahlahh... Yang penting sekarang kita nonton!"

Nggak lebih dari 10 menit. Mereka semua udah sampai di lapangan futsal.

Lapangan futsal tampak rame di penuhi orang-orang yang mau nonton tanding futsal.

"Tuh kan udah rame, nanti kita nggak keliatan lagi nontonnya! Icha sih lama ke perpustakaannya!" ucap Abel.

"Disitu kosong kok! Pasti keliatan! Nggak usah lebay gitu deh!" Icha sudah kepancing emosi.

Mereka berjalan ke tempat kosong yang ditunjuk Icha. Ternyata bener kata Icha, dari tempat ini pertandingan futsalnya keliatan, lalu mereka pun menonton pertandingan futsal dengan serius.

Babak ke satu selesai, skornya 1-1. (Seri)

Babak ke dua dimulai, futsal lawan bertanding dengan hebat.

Abel sibuk teriak-teriak menyemangati Vicky dan kawan-kawan.

Citra yang tadinya mau menyemangati Daniel, cuma diam, karena Daniel sudah disemangati ceweknya.

Pada akhirnya, futsal yang menang dari SMA 1, SMA Vicky. 2-1.

Cepat-cepat Abel berlari ke arah Vicky dan meninggalkan teman-temannya. Sebelumnya dia pamit dulu ke teman-temannya. Mohon doa restu. Hahaha

"Selamat ya! Menang! Hebat deh!" kata Abel ke Vicky yang lagi meneguk air dari aqua botolnya.

"Iyalah menang, udah pasti itu mah." sombong Vicky.

"Huhh dasar!!"



*Jam 19.00 Di rumah Laura*

Laura lagi duduk nonton sinetron yang banyak nggak disukai cowok.

Memang sinetron itu menyebalkan, apalagi kalau musuhnya ditambah lagi, yang tadinya satu jadi dua. Atau nggak, musuh yang satu hilang, muncul musuh yang kedua.

Nggak pernah selesai deh masalahnya.

Tapi mau gimana lagi, mau nggak mau ditonton juga deh.

HP Laura berdering, ada nomor tak di kenal nelepon.

"Halo, siapa nih?" Laura mengawali pembicaraan.

"Halo Ra, ini gue Aldi."

Bukan main senangnya Laura.

Tanpa disangka-sangka Aldi nelepon dia, di saat dia lagi BT.

"Tau nomor gue dari siapa?" tanya Laura yang merasa nggak pernah ngasih nomornya ke Aldi.

"Dari teman lo."

"Hah? Siapa?"

"Nggak tau deh siapa."

"Ketemu dimana?"

"Di koridor."

"Ciri-cirinya gimana?"

"Yaa, cewek aja."

"Iya tau cewek, tapi rambutnya gimana?"

"Heyy, gue nelepon lo bukan mau ngomongin teman lo."

"Hehe, maaf,maaf. Emang mau apa?"

"Pertanyaan lo waktu di taman masih berlaku nggak?"

Laura berpikir, di taman? Taman sekolah? Yang pas gue nembak Aldi?

"Yang gue nembak lo itu?" tanya Laura polos.

"Yupz."

"Masih dong! :)"

"Gue terima lo." kata Aldi tanpa basa basi.

"..." Nggak ada suara yang terdengar dari mulut Laura.

"Halo, Ra? Masih disitu kan?"

Tetep nggak ada jawaban.

"Tidur nggak bilang-bilang." Aldi memutus telepon.

Padahal Laura tadi itu lagi nelepon temannya. Ngasih tahu kabar gembira yang di alaminya.

Saat Laura selesai nelepon temannya, dia ngeliat layar HPnya. Nggak ada nomor tak dikenal yang nelepon.

"Yaa, kok Aldi nutup teleponnya sih. :'(" ucap Laura.



_bersambung_

PERSAHABATAN part 3-4


.

Ternyata cowok yang ada didepannya adalah cowok yang paling dia suka disekolah.
Siapa???
"Daniel." cowok itu mengulurkan tangannya.
Citra jadi salah tingkah, dengan refleks dia mengulurkan tangan kanannya.
Satu menit, dua menit, tiga menit...
"Aduh Citra! Jangan lama-lama dong!" mamanya mngingatkan.
Citra yang baru sadar kalau tangan kanannya masih megang tangan Daniel, langsung melepaskannya.
"Maaf." ucap Citra pelan.
Pipi Citra merah merona seperti cabe. (bosen kalo tomat terus)
Cowok itu menatap Citra dengan ekspresi gak senang. Mungkin dia berpikir "Ini cewek agresif amat sih."
Untuk mencairkan suasana, mama Citra menyuruh Citra agar mengajak Daniel berjalan-jalan mengelilingi rumah Citra.

*Saat mengelilingi rumah Citra*
Sunyi...
Gak ada suara yang terdengar, hanya suara angin (angin ada suaranya gak sih?)
"Lo sekolah diSMA 1 Serang ya?" tanya Daniel.
"Iya."
"Tpi kok gw gak pernah ngeliat lo ya?"
"Bukan jodoh kali!" jawab Citra asal, pikirannya masih diruang tamu.
"Hah? Apa?" kayaknya sih Daniel gak denger kata-kata Citra.
"Yaa? Apa?" tanya Citra balik.
"Lo mikirin apa sih? Mikirin cowok lo?"
"Cowok? Gak kok! Gak mikirin apa-apa. Kenapa emang? Gw gak nyambung ya diajak ngobrolnya?"
"Gak juga sih."
"Lo tau nama gw kan?"
"Iya, Citra kan."
":)"
"Lo udah punya cowok?"
"Belum. Lo pasti udah punya cewek ya?"
"Ya"
Sedihh... Pengen nangis... Itu yang sekarang dirasakan Citra.
Kalau Daniel udah punya cewek bisa-bisa perjdohannya batal.
"Lo gak seneng kan sama perjodohan ini?" tanya Daniel tiba-tiba.
"Mmm..."
"Lo juga gak suka gw kan?"
"Untuk sekarang gak, tapi nanti, gak tau deh." ucap Citra ceria.
Daniel mencari-cari kebenaran dalam mata Citra.
"Kenapa? Lo mau ngebatalin perjodohan ini?"
"Iya. Lo mau ikut?"
"Sorry, gw gak mau nolak permintaan orang tua." (sebenernya sih alasannya karna udah suka dari dulu)
"Ok kalo gitu."
Citra menatap Daniel.
"Met berjuang ya! :)" kata Citra sebelum melangkah pergi.
Dalam hatinya "Semoga gak berhasil. Hahaha. Jahat ya gw. Mau gimana lagi, udah cinta."

*Besoknya disekolah*
Baru 2 langkah Citra masuk kedalam kelas.
Ketiga temannya langsung menarik Citra duduk dikursinya.
Mereka bertiga berencana menginvestigasi Citra.
"Siapa tunangan lo?" tanya Icha to the point.
"Mmm..."
"Cepetan jawab dong jangan bikin penasaran!" Laura udah geregetan.
"Daniel! Cowok yg selama ini gw suka! :D"
"Daniel???" heran mreka bertiga.
"Lo suka sama Daniel anak futsal itu?" kaget Abel.
"Iya."
"Yang cakep, tinggi itu?" tanya Icha.
"Yupz!"
"Kok lo nggak bilang ke kita sih kalau suka dia?"
"Hehehe. Maaf. Maaf."
"Tapi dia kan udah punya cewek." kata Laura.
Icha, Citra dan Abel diam.
"Iya, emang. :["
"Terus, gimana?"
"Dia mau ngebatalin pertunangan ini."
"Hah? Lo juga mau ngebatalin pertunangan ini?"
"Gaklahh!!!"
"Gitu dong! Kita jadi makin cinta sama lo deh! :D" ucap Icha, Abel, dan Laura, lalu memeluk Citra.
(what? Makin cinta?)

*Aksi Laura menyatakan cinta pada Aldi*
Di bawah pohon yang rindang di halaman sekolah. (Romantisnyaaa)
Duduk dua orang, cewek dan cowok.
"Aldi. Lo udah punya cewek?" tanya Laura to the point.
"Belum. Napa? Mau nembak gue?" canda Aldi.
"Iya! Diterima nggak?"
"Beneran?"
"Iya beneran, nggak bercanda."
"Gimana ya?!"
Laura menatap muka Aldi dengan serius.
"Aldi! Pulang yuk!" panggil seorang cewek cantik+putih di koridor sekolah.
Aldi melihat ke arah cewek itu, "Iya! Tunggu ya!"
"Sorry, gue pulang duluan ya! See U!" pamit Aldi.
Laura menatap Aldi dan cewek itu dengan tatapan cemburu.
Icha, Citra, dan Abel yang daritadi sembunyi di balik pohon keluar mendekati Laura.
"Cewek itu siapa??? Cewek yang Aldi suka ya??? Hiks... :'(" Laura menangis.
"Belum tentu itu ceweknya."
"Iya. Siapa tau itu saudaranya."
"Atau nggak sahabatnya!"
Teman-teman Laura berusaha menghiburnya.
"Yaa, moga aja dia bukan ceweknya." ucap Laura di dalam isak tangisnya.

*Sekarang hari Selasa di sekolah*
"Eh, itu Daniel kan?" ucap Abel di kantin.
"Mana? mana?" Icha dan Laura mencari-cari sosok cowok itu.
Laura sudah nggak sedih lagi, nggak tahu deh kenapa bisa nggak sedih lagi.
"Itu! Di pojok meja bakso!"
"Iya." Tanpa harus mencari-cari dulu, Citra sudah melihat Daniel. Di pojok meja bakso sama cewek dan teman-temannya.
"Itu ceweknya?" tanya Icha.
"Yaa. Cantik ya!" Citra tampak sedih.
"Masih cantikkan lo lah."
"Iya, dia mah nggak ada apa-apanya sama lo."
"Bener banget! Bodoh aja si Daniel kalau lebih milih dia daripada lo."
"Makasih teman-teman. :)" Mata Citra berkaca-kaca.
Di sudut mata kanannya terlihat airmata Citra.
Tanpa sepengetahuan Citra dan teman-temannya, Daniel melihat Citra dari tempatnya.
Ntahlah apa yang ada dibenak Daniel.

(bersambung. . .)

PERSAHABATAN part 1-2


.

Lagi iseng nulis cerita fiktif nih... Tapi ini asli buatan gw loh! Gak copy paste... :)

Cerita ini hanyalah fiktif belaka... Bila ada kesamaan nama, tokoh, tempat, dan peristiwa berarti itu kebetulan...

~PERSAHABATAN~

Disuatu Sekolah Menengah Atas dikota Serang...
Terdapat seorang anak cewek yg gak cantik (jelek jga gak ya) pas2an deh... Hehehe...
Cewek itu mempunyai 3 orang teman cewek yg berbeda2 sifat'y...
Tapi aneh'y, mereka berempat bisa jadi deket... Kemana2 selalu bersama...
Teman2 yg lain pun menyebut mereka G4, (Girl Four)... Bukan F4 gii... Udah bosen itu mahh...
Cewek itu nama'y Icha, teman2'y Citra, Abel, dan Laura...
Icha pendiem tapi gaul abiz...
Citra cantik banget tapi agak jutek...
Abel pinter sangat tapi cepat ngambek...
Laura centil naudzubillah tapi baik...
Rumah mereka juga jauh2, gak ada yg berdekatan...
Ada yg di Ciceri, Bumi Agung Permai, Taman Kopasus, dan Ciracas...
Setiap mau ngumpul, selalu sibuk nentuin tempat yg strategis dan murah ongkos... Dan dengan diskusi yg memakan waktu berjam2, akhir'y diputuskan juga, yaitu dirumah Laura di Ciracas...

*Pagi yg cerah disekolah*
"Pagii!" sapa Abel pada Icha, Citra, dan Laura yg lagi sibuk dengan majalah kawanku...
"Ada gosip apa nih?"
"..." gak ada jawaban.
"Jahat ihh, masa orang nanya gak dijawab!"
"Sorry, sorry... Lagi serius nih ngeliatin Muhammad Aldi Firmansyah." jawab Icha.
Abel berpikir sejenak, "Aldi yg sekolah disekolah kita itu? Bener gak?"
"Iya, itu. Tapi dia udah jadi inceran gw!" ucap Laura berkobar2.
"Ya udah sana. Gw juga udah punya cowok kok."
Icha dan Citra tidak memperdulikan kedua teman'y beradu mlut... Mereka serius melihat lekat2 foto cowok cakep yg terpajang dimajalah...
"Lo hati2 aja sama Citra. Hahaha." ancam Abel.
Laura melirik Citra, "Citra gak suka sama Aldi kan?" tanya Laura melas.
"Gak kok. Tenang aja. :)"
Dalam hati, Laura berkata "Semoga aja bener deh... Dia kan cantik, bisa cari cowok yg lebih segala'y dari Aldi."

Bel istirahat pun brbunyi... (Bel masuk'y mana? Emang udah belajar gitu?)

*Dikantin*
Citra yg lagi jalan sama teman2'y sambil ngobrol2 tidak melihat seorang cowok yg lagi jalan kearah'y.
Brruuukkk...
Citra pun menabrak cowok itu.
"Upz, sorry!" ucap Citra.
"Ya, gak pa2 kok."
Citra melihat siapa yg ditabrak'y, ternyata Aldi.
Laura menarik tangan Citra menjauh dari Aldi.
"Aww, sakit, Ra!"
"Sorry yaa! Gw cemburu ngeliat kalian berdua"
"Cemburu?" kaget Icha.
"Gw gak akan ngerebut Aldi kok, soal'y gw udah dijodohin." jelas Citra.
"HAHHH??? DIJODOHIN???" teriak mereka bertiga kecuali Citra.
"Sstttsss." Citra berusaha mnutup mulut ke 3 teman'y, tapi ada salah satu mulut teman'y yg gak tertutup (wajar aja, tangan Citra kan cuma ada 2)
"Sama siapa?" tanya Abel yg gak tertutup mulut'y.
"Gw ceritain nanti dirumah Laura!"
Citra melepaskan tangan'y dari mulut Icha dan Laura, lalu beranjak pergi.

Bel pulang berbunyi...
(kapan belajar'y sih? Kok udah pulang?)

*Di rumah Laura*
"Lo tau gak cowoknya siapa?" tanya Icha.
"Gw gak tau, namanya juga gak tau."
"Terus yg lo tau dari cowok itu apa?"
"Dia tinggal di Serang juga."
"Itu doang?"
"Iya. Lusa, gw bakal dikenalin ke cowok itu."
Mereka berempat diam membisu.
"Selamat yaaaa!" ucap Icha, Abel, dan Laura.
"Makasih. :)"

*Di rumah Icha*
Dalam benak Icha "Kayaknya cuma gw ya, yg gak ada perubahan dalam hal cowok.
:("

*Esok paginya di sekolah*
Saat menuju kelas, Icha melihat Laura sedang ngobrol bareng Aldi.
"Hebat yaa, baru juga kemaren niat ngedeketin Aldi, ehh, sekarang udah beneran deket." ucap Abel yg baru datang.
"Iya." jawab Icha.
"Gak usah kaget gitu ah, biasanya juga dia gitu. Cepet dalam hal cowok!" kata Citra yg juga baru datang.
"Kalian baru datang?" tanya mereka bertiga serempak.
"Iya! :D" jawab mereka serempak lagi.
"Gimana tunangan lo?" tanya Abel pada Citra.
Mereka bertiga udah masuk kekelas, gak enak lama-lama ngeliatin orang pdkt.
"Oya, tunangan gw sekolah di sekolah kita loh! Katanya dia itu cakep dan populer."
"Jangan-jangan Aldi lagi!"
"Masa sih Aldi. Gak mungkinlah." Citra menepis kata-kata temennya.
"Mungkin aja kali."
"Tapi kalian jangan bilang-bilan dulu ke Laura, sebelum pasti kalo tunangan gw itu Aldi."
"Kalo beneran Aldi gimana?"
"Gw tolak!"
Teng... Teng...
Bel kelas tanda masuk berbunyi... Semua siswa-siswi masuk kelas termasuk guru-gurunya.
(masih jadul tuh, masih pake lonceng. "Zaman gini masih pake lonceng, masuk ke tanah aja deh tuh sekolah" jahattnyaa)

*Besoknya di rumah Citra*
Citra memakai gaun warna merah selutut. Dengan sepatu high heels warna merah (baru pertama kali ini Citra pakai sepatu high heels, padahal udah berulang kali mamanya menyuruh agar Citra memakai sepatu high heels sampai mulutnya doer).
Pukul 19.00, datang pasukan dari tunangan Citra (lebay deh, cuma mama, papa, dan cowok tunangan Citra doang padahal mah).
Citra melongo melihat tunangannya.
Kenapa ya kira2???

(bersambung. . .)