PERSAHABATAN part 3-4


.

Ternyata cowok yang ada didepannya adalah cowok yang paling dia suka disekolah.
Siapa???
"Daniel." cowok itu mengulurkan tangannya.
Citra jadi salah tingkah, dengan refleks dia mengulurkan tangan kanannya.
Satu menit, dua menit, tiga menit...
"Aduh Citra! Jangan lama-lama dong!" mamanya mngingatkan.
Citra yang baru sadar kalau tangan kanannya masih megang tangan Daniel, langsung melepaskannya.
"Maaf." ucap Citra pelan.
Pipi Citra merah merona seperti cabe. (bosen kalo tomat terus)
Cowok itu menatap Citra dengan ekspresi gak senang. Mungkin dia berpikir "Ini cewek agresif amat sih."
Untuk mencairkan suasana, mama Citra menyuruh Citra agar mengajak Daniel berjalan-jalan mengelilingi rumah Citra.

*Saat mengelilingi rumah Citra*
Sunyi...
Gak ada suara yang terdengar, hanya suara angin (angin ada suaranya gak sih?)
"Lo sekolah diSMA 1 Serang ya?" tanya Daniel.
"Iya."
"Tpi kok gw gak pernah ngeliat lo ya?"
"Bukan jodoh kali!" jawab Citra asal, pikirannya masih diruang tamu.
"Hah? Apa?" kayaknya sih Daniel gak denger kata-kata Citra.
"Yaa? Apa?" tanya Citra balik.
"Lo mikirin apa sih? Mikirin cowok lo?"
"Cowok? Gak kok! Gak mikirin apa-apa. Kenapa emang? Gw gak nyambung ya diajak ngobrolnya?"
"Gak juga sih."
"Lo tau nama gw kan?"
"Iya, Citra kan."
":)"
"Lo udah punya cowok?"
"Belum. Lo pasti udah punya cewek ya?"
"Ya"
Sedihh... Pengen nangis... Itu yang sekarang dirasakan Citra.
Kalau Daniel udah punya cewek bisa-bisa perjdohannya batal.
"Lo gak seneng kan sama perjodohan ini?" tanya Daniel tiba-tiba.
"Mmm..."
"Lo juga gak suka gw kan?"
"Untuk sekarang gak, tapi nanti, gak tau deh." ucap Citra ceria.
Daniel mencari-cari kebenaran dalam mata Citra.
"Kenapa? Lo mau ngebatalin perjodohan ini?"
"Iya. Lo mau ikut?"
"Sorry, gw gak mau nolak permintaan orang tua." (sebenernya sih alasannya karna udah suka dari dulu)
"Ok kalo gitu."
Citra menatap Daniel.
"Met berjuang ya! :)" kata Citra sebelum melangkah pergi.
Dalam hatinya "Semoga gak berhasil. Hahaha. Jahat ya gw. Mau gimana lagi, udah cinta."

*Besoknya disekolah*
Baru 2 langkah Citra masuk kedalam kelas.
Ketiga temannya langsung menarik Citra duduk dikursinya.
Mereka bertiga berencana menginvestigasi Citra.
"Siapa tunangan lo?" tanya Icha to the point.
"Mmm..."
"Cepetan jawab dong jangan bikin penasaran!" Laura udah geregetan.
"Daniel! Cowok yg selama ini gw suka! :D"
"Daniel???" heran mreka bertiga.
"Lo suka sama Daniel anak futsal itu?" kaget Abel.
"Iya."
"Yang cakep, tinggi itu?" tanya Icha.
"Yupz!"
"Kok lo nggak bilang ke kita sih kalau suka dia?"
"Hehehe. Maaf. Maaf."
"Tapi dia kan udah punya cewek." kata Laura.
Icha, Citra dan Abel diam.
"Iya, emang. :["
"Terus, gimana?"
"Dia mau ngebatalin pertunangan ini."
"Hah? Lo juga mau ngebatalin pertunangan ini?"
"Gaklahh!!!"
"Gitu dong! Kita jadi makin cinta sama lo deh! :D" ucap Icha, Abel, dan Laura, lalu memeluk Citra.
(what? Makin cinta?)

*Aksi Laura menyatakan cinta pada Aldi*
Di bawah pohon yang rindang di halaman sekolah. (Romantisnyaaa)
Duduk dua orang, cewek dan cowok.
"Aldi. Lo udah punya cewek?" tanya Laura to the point.
"Belum. Napa? Mau nembak gue?" canda Aldi.
"Iya! Diterima nggak?"
"Beneran?"
"Iya beneran, nggak bercanda."
"Gimana ya?!"
Laura menatap muka Aldi dengan serius.
"Aldi! Pulang yuk!" panggil seorang cewek cantik+putih di koridor sekolah.
Aldi melihat ke arah cewek itu, "Iya! Tunggu ya!"
"Sorry, gue pulang duluan ya! See U!" pamit Aldi.
Laura menatap Aldi dan cewek itu dengan tatapan cemburu.
Icha, Citra, dan Abel yang daritadi sembunyi di balik pohon keluar mendekati Laura.
"Cewek itu siapa??? Cewek yang Aldi suka ya??? Hiks... :'(" Laura menangis.
"Belum tentu itu ceweknya."
"Iya. Siapa tau itu saudaranya."
"Atau nggak sahabatnya!"
Teman-teman Laura berusaha menghiburnya.
"Yaa, moga aja dia bukan ceweknya." ucap Laura di dalam isak tangisnya.

*Sekarang hari Selasa di sekolah*
"Eh, itu Daniel kan?" ucap Abel di kantin.
"Mana? mana?" Icha dan Laura mencari-cari sosok cowok itu.
Laura sudah nggak sedih lagi, nggak tahu deh kenapa bisa nggak sedih lagi.
"Itu! Di pojok meja bakso!"
"Iya." Tanpa harus mencari-cari dulu, Citra sudah melihat Daniel. Di pojok meja bakso sama cewek dan teman-temannya.
"Itu ceweknya?" tanya Icha.
"Yaa. Cantik ya!" Citra tampak sedih.
"Masih cantikkan lo lah."
"Iya, dia mah nggak ada apa-apanya sama lo."
"Bener banget! Bodoh aja si Daniel kalau lebih milih dia daripada lo."
"Makasih teman-teman. :)" Mata Citra berkaca-kaca.
Di sudut mata kanannya terlihat airmata Citra.
Tanpa sepengetahuan Citra dan teman-temannya, Daniel melihat Citra dari tempatnya.
Ntahlah apa yang ada dibenak Daniel.

(bersambung. . .)

Your Reply