PERSAHABATAN 9


.

*Besoknya di rumah Citra*
Mama, papa, dan adik Citra lagi duduk di ruang tv.
"Ma, Pa. Citra mau ngebatalin pertunangan Citra."
"Hah? Apa maksud kamu?"
"Citra, nggak suka Daniel. Daniel juga nggak suka Citra."
"Tapi,,"
"Daniel juga mau ngebatalin pertunangan ini, Pa."
"Tapi papanya Daniel itu sahabat papa, nggak mungkin papa batalin pertunangan ini."
"Citra mohon sama papa. *_*" Citra memasang tampang serius penuh harap.
"Udahlah, Pa. Batalin saja. Kalau mereka nggak saling cinta, nggak mungkin kita paksain kan." ucap mama bijak.
Papa Citra luluh, "Baiklah, papa akan usahakan. Lusa papa akan bicara dengan orangtua Daniel."
"Makasih, Pa." Citra memeluk papanya.
"Lo tahu Daniel. Gue kayak gini cuma buat lo. Mungkin gue bakal lebih senang kalau cowok yang gue suka bahagia." ucap Citra dalam hati.

*Hari Sabtu Di sekolah*
Icha dan Bagas makin dekat saja.
Sekarang teman dekat Icha bukan tiga lagi tapi empat. Abel, Citra, Laura dan Bagas.
Abel dan cowoknya nggak pernah ada masalah ya, bagus deh. Cinta sejati kali.
Semoga bisa sampai ke pernikahan, terus awet hingga ajal menjemput.
Citra dan Aldi makin mesra. Serasa dunia milik mereka berdua.
"Besok, pertunangan gue dibatalin." ucap Citra pelan.
Teman-temannya memasang tampang iba dan sedih.
"Dia bukan jodoh lo kali."
"Masih banyak cowok di dunia ini kok."
"Lo pasti bakal dapet cowok lain, lo kan cantik."
"Makasih semuanya! Gue sayang kalian."
Berpelukaaann...

*Di rumah Daniel*
Sebelumnya, orangtua Citra dan Daniel sudah bicara tentang dibatalkannya pertunangan anaknya.
"Kita memang nggak bisa memaksakan kehendak kita ke anak-anak kita ya." kata papa Citra bijak.
"Iya. Kita juga harus memikirkan kebahagiaan anak-anak kita." ucap papa Daniel.
And finally, pertunangan Citra dan Daniel pun dibatalkan.
"Makasih ya, Citra." ucap Daniel saat Citra dan keluarganya mau pulang.
"Iya, sama-sama. Lo harus jaga cewek lo baik-baik ya!"
"Oke."
(over again,, Cinta tidak harus memiliki. .)

*Minggu berikutnya setelah pertunangan Citra dibatalkan*
"Please, jangan mesra-mesraan di depan gue!" perintah Citra.
Terlihat di mata Citra, Bagas dan Icha lagi asyik ngobrol.
Apa mereka pacaran? Sepertinya tidak. Bagas nggak pernah menyatakan cintanya ke Icha.
Hanya Citra saja yang menganggap kalau Bagas dan Icha pacaran.
Laura lagi asyik pacaran sama Aldi.
Sedangkan Abel lagi duduk berdua ngerjain tugas di rumah Laura, sama siapa lagi selain sama Vicky. Cinta sejatinya.
"Hee. Maaf yaa."
Laura dan Abel langsung menjauh dari pacarnya masing-masing.
"Maaf, Cit. Tapi gue sama Bagas kan cuma temenan. -__-" Icha ikutan menjauhi Bagas.
"Sama saja. Kalian berdua dekat-dekatan!"
"Lo kenapa nggak cari pacar sih?" tanya Bagas.
"Iya, lo kan cantik." gombal Aldi.
"Heehh, ada ceweknya juga, ngerayu cewek lain! :3" cemburu Laura.
"Gue tetep suka lo kok." Aldi mengusap-usap rambut Laura seperti mengusap-usap kepala anjing kecil. Peace ^_^v
"Gue masih suka Daniel." jawaban cepat yang simple dari mulut Citra.
"Lo udah cinta mati ya sama Daniel?"
"Yaa, mungkin."
Laura, Icha, dan Abel melihat satu sama lain. Lalu berjalan mendekati Citra yang lagi duduk di teras depan.
"Gue yakin, akhirnya lo bakal bahagia sama Daniel." kata mereka bertiga bijak. Mereka langsung memeluk Citra.
"Semoga saja."
Bagas, Aldi, dan Vicky hanya melihat mereka berempat dari dalam rumah Laura dan membiarkannya menumpahkan segala isi hatinya.

_bersambung_

Your Reply