Cewek PDKT? Ok aja tuh, nggak masalah! (bagian 1)


.

Kali ini aku akan menceritakan tentang temanku, lebih tepatnya tentang percintaan temanku. :)
Seperti biasa, nama dan tempat disamarkan… Haha

Malam minggu yang sunyi di rumahku, semua sudah terlelap tidur. Terbuai dengan mimpi-mimpi indahnya.
Aku yang lagi bosan diam di rumah sendiri, iseng-iseng menelepon temanku.
Tutttt… Tutttt… Tuuuttt…
Nada tunggu terdengar.
“"Halo, April!"” sapa temanku dari balik telepon.
“"Halo, Ifaaaa!!!!”" sapaku balik.
“"Lagi ngapain?”" tanyanya.
“"Tidur-tiduran aja sambil teleponan sama lo. Lo?”" jawabku seadanya.
“"Samaaaaa…”."
Suatu ide muncul dalam benakku. Kayaknya lebih seru kalau teleponan dengan banyak orang. Aku pun izin ke Ifa untuk mengkonferensi ke Nia dan Inda. Dia pun langsung setuju.
Tanpa ba bi bu lagi, aku langsung mengkonferensi ke Nia dan Inda. Semua lagi nggak sibuk. Buktinya, pada mengangkat telepon dariku.
Kita berempat cerita-cerita tentang sekolah kita, studytour, dan lain-lain. Ehh, tiba-tiba saja Inda izin pamit. Katanya mau ada yang nelepon ke nomor XLnya. Cieee,, siapa tuh? Adik kelas aja jangan-jangan :D
Walaupun cuma bertiga doang yang telepon-teleponan, tetap asyik dan seru!
Tapi sayangnya telepon dari Nia tiba-tiba terputus, nggak tahu apa penyebabnya.
Nggak berapa lama, ada sms dari Nia, ‘'Maaf ya, hpnya mati total’'.
Akhirnya aku hanya telepon-teleponan sama Ifa. Cerita tentang cowok yang disukai Ifa. Sebenarnya aku belum tahu seperti apa wajah cowok yang disukai Ifa. Jangankan wajahnya, namanya pun aku tidak tahu.
Ifa pernah cerita sih ke aku, tentang dua orang cowok yang dia suka. Cowok yang satu sudah punya cewek tapi mereka pacaran jarak jauh. Cowok yang satunya lagi baru putus sama ceweknya.
Dua-duanya baik sama Ifa. Makanya dia bingung, mau milih siapa? Mau milih yang mana? Ifa nggak bisa milih dari mereka berdua waktu itu.
Sekarang mungkin dia bisa milih. Tapi aku nggak tahu siapa yang dia pilih. Aku juga nggak tahu apa yang sekarang lagi kita omongin itu termasuk dari dua orang cowok itu atau bukan.
“"Hey, dengerin gue ngomong nggak sih?”" teriaknya dari telepon.
“"Hehehe, maaf.maaf.”"
“"Eh, eh.. Gue mau konferensi lo sama dia tau, biar lo nilai suaranya kayak gimana.”"
“"Hah? Ohh, ya udah.”"
Telepon ‘'on hold'’… Ifa pasti lagi menelepon cowok itu.
Telepon ‘'connected’'..
“"Nggak diangkat tau!!!"” terdengar suara Ifa yang sedikit berteriak kecewa.
“"Hahaha. Ya udahlah.”"
“"Oiya, nanti dateng ya ke SMP Alliyah. Ada tanding basket. Dia juga ikut!?”" ajak Ifa.
“"Yahhh, males amat. Itu kan di sekolah lo. Nanti lo asyik sama teman-teman lo, gue melongo aja sendiri."” kataku cemberut.
“"Ihhh, nggak gitulah. Pokoknya ikut yaa!!!”" paksanya.
“"Lihat gimana nanti saja deh. Emang kapan gitu tandingnya?”"
“"Tanggal 30 Desember, hari Kamis. Nonton yaa, ajak Nia dan Inda aja!”"
“"Yaa, semoga mereka mau deh.”"
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45.. Sudah malam. Telepon kita pun terputus.

_bersambung_

Your Reply