Two Brothers


.


by Jean-Jacques Annaud

Film ini menceritakan dua ekor harimau bersaudara yang terpisah bertahun-tahun, yang kemudian dapat saling bertemu kembali.
Wajib nonton deh, filmnya mengharukan, menggemaskan, walaupun nggak ngomong harimaunya, tapi dari mimik mukanya kelihatan apa yang mereka rasakan.
Walaupun kostum pemainnya jadul-jadul gitu..


Di sebuah hutan, hiduplah sebuah keluarga harimau yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak laki-laki yang masih pada kecil.
Suatu hari, ada seorang laki-laki (dia seorang pemburu) dan teman-temannya sedang mengambil patung-patung yang ada di hutan. Patung-patung itu akan dijual.
Ibu harimau membawa salah satu anaknya menjauh dari orang-orang itu.
Tinggalah anak harimau satunya lagi. Dia hanya dapat bersembunyi di sebuah lubang. Tiba-tiba, salah satu dari orang-orang yang sedang mengambil patung melihat anak harimau itu, dia berniat menembaknya, tetapi dapat dihalangi oleh ayah harimau. Orang itu terjatuh dan tertindih ayah harimau itu. Sang pemburu melihat kejadian itu dan menembak ayah harimau hingga mati.
Tanpa sengaja, sang pemburu itu melihat anak harimau yang sedang sembunyi. Dia pun membawanya.

Di sebuah desa tempat penjualan patung, sang pemburu meminta perjanjian terhadap salah satu warga agar menyembunyikan pekerjaannya dalam mengambil patung, karena sang pemburu telah membunuh harimau, binatang yang dibenci pedesaan itu.
Ternyata salah satu warga desa itu berkhianat, dia memanggil polisi militer dan menangkap sang pemburu itu.
Anak harimau yang dibawa sang pemburu tertinggal di rumah warga desa yang berkhianat itu. Anak harimau itu diikat oleh warga desa yang berkhianat itu.

Suatu malam, anak harimau itu merasakan kehadiran ibunya. Dia mengaum. Warga desa yang berkhianat itu tahu maksud auman anak harimau itu, warga desa yang berkhianat itu dan warga desa yang lain melempar-lempar kayu api kearah ibu harimau yang ingin menolong anaknya itu.
Ibu harimau gagal menolong anaknya karena kayu api itu semakin banyak. Ibu harimau dan anak yang satunya lagi pun pergi.

Anak harimau yang terikat itu dibawa ke sebuah sirkus. Dia akan dijadikan binatang sirkus, dia diberi nama Khumar.
Sang pemburu mengetahui bahwa Khumar ada di tempat sirkus. Dia memberi uang kepada pemilik sirkus untuk menjaga dan memberinya makan. Yaa, dia menyayangi Khumar.

Lalu sang pemburu itu dibebaskan oleh anak gubernur.
Dia meminta sang pemburu, untuk ikut membantu memburu seekor harimau bersamanya. Sang pemburu itu pun setuju.

Akhirnya, di hutan terjadi pemburuan. Ibu harimau tertembak di telinga, dia selamat dan dapat membebaskan dirinya dari pemburuan.
Anak pemburu yang bernama Roul melihat anak harimau yang bersembunyi di sebuah lubang. Dia pun memberi nama anak harimau itu Shanga dan membawanya ke rumah.

Di rumah Roul. Shanga dikejar-kejar oleh anjing milik ibunya Roul yang bernama Bitsy. Shanga terdesak, Bitsy mendekatinya.
Ibu Roul yang mendengar keributan berusaha mererai, tapi dia terkejut. Shanga berusaha menggigit Bitsy. Shanga pun diusir oleh ibu Roul.
Shanga ditaruh di sebuah tempat yang berisi binatang-binatang buas. Tempat itu membuat binatang-binatang menjadi buas.

Satu tahun kemudian..
Di tempat sirkus. Khumar sudah menjadi harimau yang dewasa, dia diajarkan bermain sirkus. Dia disuruh melompat melewati lingkaran api. Dengan ancaman, Khumar pun berhasil melewati lingkaran api itu.

Di tempat Shanga, Shanga pun sudah menjadi dewasa dan buas. Shanga dipakaikan kalung berlian oleh pemiliknya.

Suatu hari...
Atas permintaan pemilik Shanga. Diadakan lah pertandingan harimau, untuk menentukan siapa harimau yang terkuat.
Pertandingan itu akan dilakukan oleh Shanga dan,, Khumar, saudara kandungnya.

Shanga masuk ke dalam kandang besar yang di kelilingi oleh para penonton.
Khumar masuk dengan rasa takut.
Saat Khumar masuk, Shanga langsung menyerangnya. Khumar hanya bisa menangkisnya, karena Khumar dari kecil adalah harimau penakut. Sedangkan Shanga dari kecil adalah harimau pemberani.
Khumar jatuh, Shanga ingin menyerangnya. Tetapi saat dia melihat mata Khumar, dia teringat mata saudaranya. Begitu pun dengan Khumar.
Pertengkaran itu pun berubah menjadi pelukan. Pertandingan itu menjadi sebuah pertemuan dua saudara yang telah berpisah sejak kecil. Mereka berdua pun bermain-main bola.
Kepala Pemilik sirkus tidak suka dengan apa yang dilakukan Khumar. Dia pun menusuk-nusuk Khumar dengan besi tajam, itu membuat Khumar kesakitan. Shanga yang melihat saudaranya kesakitan, marah, dia pun menggigit tangan kepala pemilik sirkus tu.
Lalu masuk pemilik sirkus yang baik, dia berniat menembak Shanga. Tapi dapat dihalangi oleh Khumar. Shanga dan Khumar yang melihat pintu terbuka keluar bersama.

Mereka berdua hidup bersama. Bermain bersama, mencari makan bersama, melakukan suatu kegiatan bersama.

Di sebuah rumah. Sang pemburu sedang berbicara dengan Roul. Dia berniat menembak Khumar dan Shanga. Tetapi Roul tidak setuju, dia sangat menyayangi Shanga. Sebenarnya Sang Pemburu juga sangat menyayangi Khumar, tetapi dia tidak bisa membiarkan dua harimau itu hidup. Karena mereka tidak tahu cara berburu di hutan.

Keesokan harinya, Sang pemburu dan teman-teman pemburunya datang ke hutan tempat tinggal Khumar dan Shanga.
Mereka membakar hutan itu. Khumar dan Shanga yang mengetahui tempat tinggalnya dibakar berusaha menyelamatkan diri. Tapi tak ada tempat untuk kabur.
Shanga yang sedang bingung, melihat Khumar naik ke atas batu dan dia melompat melewati api-api. Shanga mengaum memanggil Khumar. Khumar membalas auman dari Shanga. Lalu dia kembali melompati api menuju Shanga.
Khumar mengajak Shanga melompati api, dia meyakinkan Shanga bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
Akhirnya mereka berdua pun melompati api itu untuk melarikan diri ke tempat lain.
Di suatu tempat, Sang Pemburu memperhatikan kegiatan dua harimau itu. Dia terpana melihatnya. Seekor harimau dapat mengajarkan saudaranya untuk melompati api.

Di tempat lain. Roul menghilang, dia tidak ada di dalam mobil.
Ternyata Roul pergi mencari Shanga ke hutan.
Shanga dan Khumar sedang bermain air di sungai. Mendengar seseorang memanggil namanya, dia mendekati suara itu. Dan ternyata itu suara Roul.
Roul memberitahu Shanga agar dia tidak kembali ke pemukiman desa, tetaplah tinggal di hutan. Roul lalu membuka kalung yang ada di leher Shanga.
Di balik pepohonan, Sang Pemburu berniat menembak Shanga. Tetapi di sampingnya berdiri Khumar. Sang Pemburu pun menjatuhkan pistolnya ke tanah.
Khumar mendekati dia, mencari-cari makanan yang biasa diberi oleh Sang Pemburu di kantongnya.
Sang Pemburu yang melihatnya tertawa dan berkata "Maaf, sudah habis." Dia memperlihatkan kaleng tempat makanan itu, kosong.

Sang Pemburu dan Roul berdiskusi. Membiarkan mereka hidup atau membunuhnya.
Dengan diskusi yang panjang, mereka mendapat suatu keputusan.
Membiarkan Khumar dan Shanga hidup.
Mereka melihat Khumar dan Shanga yang pergi meninggalkan mereka berdua.

Khumar dan Shanga bertemu dengan seekor harimau. Harimau itu langsung memeluk mereka berdua.
Mereka bertiga duduk di tanah menikmati sinar matahari menghangatkan tubuh mereka.
Kamera mendekat ke arah telinga harimau baru. Terdapat lubang di telinga harimau itu. Ya, harimau itu adalah ibu kandung Khumar dan Shanga.
Akhirnya, keluarga yang terpisah itu bertemu kembali.. :)

_The End_

Your Reply