Cewek PDKT? Ok aja tuh, nggak masalah! (bagian 3)


.

Ifa makin sering ketemuan sama mereka berdua. Dia sedang melancarkan serangan PDKTnya.
Setiap malam dia sms atau nelepon aku bercerita tentang hasil PDKTnya dan apa saja yang terjadi saat PDKT. Setelah dia selesai bercerita, pasti dia bertanya padaku PDKT selanjutnya kayak gimana.
Jujur aku bingung kalau ditanya kayak gitu. Aku kan nggak pernah PDKT sama cowok. Mana aku tahu gimana lagi cara PDKT setelah sering ketemuan.
Akhirnya, aku menyuruh Ifa untuk mencari cara PDKT pada cowok di internet. Pasti lebih manjur! Yang ngasih caranya kan pasti sudah berpengalaman.
Ifa pun setuju.

*****

Suatu malam Ifa meneleponku.
“"Udahanlah, capek tau gue kalau kayak gini terus!"” kata Ifa dengan nada kesal.
“"Emang kenapa gitu?”" tanyaku bingung.
“"Mereka berdua tetap kayak dulu, nggak ada perubahan. Mereka berdua sadar nggak sih kalau gue itu lagi PDKT sama mereka berdua??? Kok biasa aja sikapnya!”"
Bingung mau komentar apa. Salah-salah malah jadi aku lagi yang diomeli sama Ifa.
Aku menghela nafas, "“Jangan nyerah gitu dong. Lo kan suka sama mereka, masa sampai di sini aja perjuangan lo ngedapetin mereka.”"
“"Tapi gue udah ngelakuin banyak tau! Ngajak mereka ketemuan, nonton bareng, jalan-jalan di mall, sms setiap hari, nelepon setiap hari. Tetap aja kayak gitu!”"
Terdengar suara Ifa lirih. Sepertinya dia mau menangis.
“"Lo ajak ngobrol dia yang berhubungan dengan pacaran dong!"” usulku.
“"Hah? Malu….!”"
“"Jiahhh, gimana sih. Terserah lo aja deh! Udah malem, ngantuk. Dah!"”
Aku berniat menutup telepon dari Ifa.
“"Ehhhh,, marah ya?”" tanya Ifa.
“"Marah? Iya! Kalau lo nggak ngelakuin apa yang gue saranin! Dah!”"
Kali ini aku benar-benar menutup telepon dari Ifa. Berharap dengan tindakanku ini. Ifa akan melakukan saranku itu.

*****

Ifa menceritakan kejadian PDKTnya yang membahas tentang pacaran.
Jam 15.00 Ifa dan cowok hitam manis itu ketemuan di mall yang terkenal di kotaku. Cuma ada satu daong sih. :p
Mereka berdua berniat makan-makan di KFC. Bayarnya sih sendiri-sendiri.
Pesanan mereka berdua sudah datang.
Sambil makan, Ifa mengajak cowok itu ngobrol.
“"Ehh, emang lo nggak apa-apa gitu makan sama gue, cewek lo gimana?”" tanya Ifa.
“"Nggak apa-apa. Dia juga lagi jalan sama cowok lain kali.”"
“"Ihh, asal amat ngomongnya! Kalau beneran terjadi gimana loh! ;p”"
“"Bodo amat!”" jawab cowok itu singkat tapi nggak jelas.
Dalam benak Ifa saat ini, dia bertanya-tanya apa maksud dari kata-kata cowok yang ada di depannya, kok kayaknya sudah nggak peduli lagi sama ceweknya yang jauh. Apa dia sudah bosan dengan pacaran jarak jauh?
“"Udah makan! Malah bengong!"” ucap cowok itu membuyarkan lamunan Ifa.
Ifa tersenyum sumringah lalu memakan pesanannya.
Selesai makan, mereka berdua jalan-jalan mengitari mall itu. Melihat-lihat boneka, baju, tas, dan lain-lain. Terakhir mereka bermain di zona 2000.
Cowok hitam manis itu berhasil mendapatkan sebuah boneka penguin dari salah satu permainan yang ada di zona 2000. Boneka penguin itu lalu diberikan pada Ifa.
Tentu Ifa senang banget!
Saat jam menunjukkan pukul 17.30. Mereka pulang ke rumah masing-masing. Ifa diantar pulang oleh cowok itu. Serasa sudah pacaran saja.
Ifa melakukan hal yang sama dengan cowok putih manis.
Saat ditanya tentang pacaran, jawaban cowok itu “"Nggak mau mikirin tentang pacaran dulu. Gue sekarang lagi mau nyari sahabat bukan pacar."”
Jawaban yang tulus tapi pasti menyakitkan hati Ifa. Dengan kata lain, Ifa nggak mungkin pacaran sama cowok itu, karena cowok itu nggak mau pacaran dulu. Hmm…..
Ifa dan cowok putih manis itu juga ke zona 2000 dan mereka mendapatkan boneka dari permainan yang ada di zona 2000. Bedanya, boneka ini berbentuk monyet. Wkwkwk..

_bersambung_

Your Reply