Azab dan Sengsara


.



Waktu itu guru b.indonesia nisa pernah ngebacain novel tahun 20'an karya Merari Siregar..
Nisa ceritain ulang yaa.. :)


Di Minangkabau, hiduplah sebuah keluarga bangsawan. Keluarga bangsawan itu mempunyai satu anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-lakinya bernama Sultan Baringin, dia sangat pemalas, manja, apa pun yang dia mau harus dituruti. Berbeda dengan anak perempuannya yang dewasa dan tidak manja.

Sultan Baringin lalu dikawinkan oleh Nuria, Nuria adalah istri yang penurut kepada suaminya, walaupun suaminya berlaku kasar kepadanya. Mereka mempunyai seorang anak perempuan bernama Maryamin. Maryamin adalah anak perempuan yang penurut terhadap perintah atau larangan kedua orang tuanya.

Karena Sultan Baringin seorang ayah yang pemalas, maka harta benda kekayaannya bekurang, dia bukan menjadi orang kaya lagi, tatapi orang miskin. Hidup mereka menjadi pas-pasan. Berbeda dengan adik perempuan Sultan Baringin, dia anak perempuan yang tidak malas, maka harta benda kekayaannya bukan berkurang malah semakin bertambah.

Ternyata Maryamin mencintai Amirudin yang tidak lain adalah sepupunya. Karena Amirudin adalah anak dari saudara perempuan Sultan Baringin. Tetapi ayah Amirudin tidak setuju karena Maryamin bukanlah berasal dari orang kaya. Sedangkan Nuria dan adik perempuan Sultan Baringin setuju saja. Tapi karena mereka berdua adalah istri yang penurut, maka mereka setuju saja atas larangan menikahi Maryamin dan Amirudin. Maka Maryamin dikawinkan oleh Sultan Baringin dengan Kasibun. Begitu juga dengan Amirudin yang dikawinkan dengan perempuan pilihan orangtuanya.

Kehidupan perkawinan Maryamin dan Kasibun tidak berjalan dengan harmonis. Kasibun selalu bejudi. Setiap dia pulang ke rumah dan dia kalah judi, dia selalu memarah-marahi Maryamin dan memukulinya. Perlakuan Kasibun terhadap Maryamin, membuat Maryamin tidak tahan dan pergi ke pengadilan untuk meminta cerai. Permintaan cerai Maryamin diterima. Maryamin dan Kasibun pun bercerai.

Semenjak perceraian itu, hidup Maryamin tidak menjadi baik bahkan semakin buruk. Begitu pula kehidupan kedua orangtuanya.

***

Tema : Kawin cinta
Penokohan :
- Sultan Baringin = Pemalas dan kejam
- Nuria = Istri yang penurut pada suaminya
- Maryamin = Penurut kepada orang tua
- Amirudin = Baik hati
- Kasibun = Tukang mabuk dan memiliki perangai buruk
Amanat : - Jangan iri terhadap kekayaan orang lain.
Setting :
- Di Minangkabau
- Pengadilan
Bahasa : Bahasanya klise

Your Reply